Pemimpin Pemberontak Suriah Tewas setelah Serangan Rezim
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM – Pemimpin pemberontak Suriah Brigade Liwa al-Tawhid meninggal akibat cedera yang ia alami saat terjadi serangan udara oleh rezim pada pekan lalu, kata pemberontak dan seorang pengamat pada Senin (18/11).
“Abdel Qaedar Saleh telah mati syahid,” demikian sebuah tulisan di laman Facebook yang memiliki hubungan dengan brigade itu.
Observatorium Suriah untuk HAM yang berbasis di Inggris juga melaporkan kematian tersebut.
“Abdel Qader Saleh, yang dikenal bernama Hajji Marea, meninggal karena cedera yang ia derita pada Kamis lalu saat pesawat tempur menargetkan pemimpin Liwa al-Tawhid itu,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Dia dibawa ke Turki setelah mengalami cedera, dan meninggal di sebuah rumah sakit di sana sebelum dibawa kembali ke Suriah untuk dimakamkan,” kata direktur Observatorium, Rami Abdel Rahman, kepada AFP.
Serangan pada Kamis (14/11) tersebut juga menewaskan Yussef al-Abbas, yang dikenal sebagai Abu al-Tayyeb, kepala intelijen Liwa al-Tawhid.
Dia berada di sebuah mobil bersama Saleh, dan tokoh senior lainnya di kelompok pemberontak itu, Abdelaziz Salameh, yang juga mengalami cedera.
Setelah serangan itu, Liwa al-Tawhid menangkap 30 orang yang dicurigai menjadi informan untuk rezim Presiden Bashar al-Assad.
Saleh, kepala operasi untuk Liwa al-Tawhid, secara luas dipandang sebagai tokoh paling penting di brigade itu. Kematiannya terjadi saat rezim Suriah mendapat kekuasaan baru di Aleppo, merebut beberapa kota dan membicarakan pembukaan kembali Bandara Internasional Aleppo setelah hampir satu tahun ditutup.(AFP/Antara)
Enam Manfaat Minum Air Putih Usai Bangun Tidur
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Terdapat waktu-waktu tertentu di mana seseorang dianjurkan untuk me...