Kunjungi Korban Sinabung, Presiden Menginap di Tenda Rp 60 Juta
KABANJAHE, SATUHARAPAN.COM - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hari Kamis (23/1), mengunjungi warga korban bencana alam letusan Gunung Sinabung di pengungsian yang merupakan kunjungan pertama sejak mereka mengungsi enam bulan lalu.
Berkaitan dengan berita bahwa presiden akan menginap di tenda dengan harga Rp 15 miliar, pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan berita itu tidak benar. Presiden akan menginap di tenda yang biasa digunakan tim BNPB.
Dalam kunjungan, presiden mendengarkan penjelasan dari Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pudjobroto, dan Bupati Tanah Karo di Posko Utama penanganan pengungsi di Kompleks Kantor DPRD Tanah Karo.
Kemudian Presiden meninjau posko pengungsi di Masjid Agung Kabanjahe, pos pengungsi di Gereja Batak Karo Protestan (GBKP), kompleks Asrama Kodim, danpos pengungsi Gereja Katolik Santo Petrus dan Paulus.
Presiden, menurut BNPB, hari Jumat (24/1) besok akan memutuskan solusi dan kebijakan mengenai dampak erupsi Gunung Sinabung, setelah meninjau kondisi riil di lapangan dan berdialog dengan para warga di tempat penampungan.
Dia ingin mendapatkan konfirmasi mengenai beberapa hal, misalnya penetapan tempat relokasi yang harus pasti dan data yang tepat terkait bantuan yang akan diberikan. Anggaran yang diperlukan hampir mencapai Rp 1 Triliun seperti yang disampaikan Komandan Posko Tanggap Darurat Bencana Sinabung.
Tenda Rp 60 Juta
Tentang tenda menginap presiden BNPB menjelaskan bahwa presiden akan menggunakan tenda posko untuk menginap selama berkunjung di Sinabung. Tenda tersebut biasanya digunakan BNPB dan BPBD untuk posko lapangan dan menampung pengungsi. Begitu pula para menteri yang mendampingi juga akan menginap di tenda posko/pengungsi.
Tenda tersebut juga digunakan BNPB/BPBD di beberapa tempat bencana seperti di Way Ela Maluku, di Mentawai, gempa Aceh, dan banjir Jakarta. Tenda yang digunakan mempunyai multifungsi. Di Way Ela Maluku saat tanggap darurat banjir bandang digunakan untuk posko, sekolah darurat dan pengungsi. Di Aceh untuk pengungsi, musola dan menampung logistik. Di Mentawai digunakan untuk aktivitas rehabilitasi dan rekonstruksi. Di Yogyakarta digunakan untuk gladi. Di Monas digunakan untuk logistik penanganan banjir Jakarta, kata BNPB.
BNPB menyatakan tidak ada tenda VVIP di Sinabung. BNPB juga menyebutkan tidak mempunyai tenda VVIP seharga Rp 15 milyar seperti yang banyak dibicarakan. Harga tenda posko yang digunakan menginap presiden tersebut seharga Rp 60 juta per unit, kata Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...