Kuota Unlimited

SATUHARAPAN.COM – ”Ma... pulsa…” bisik anak bungsu saya yang sekarang sudah memegang handphone sendiri. 

”Perasaan baru dikasih pulsa, kok habis?” protes saya.  Ternyata setelah beberapa kali mencoba akhirnya dia mengetahui seberapa banyak kuota yang dipakai.  Dan akhirnya, tempat yang dituju jika kami jalan-jalan adalah tempat yang ber-free wifi  karena anak-anak bisa menggunakan handphone-nya tanpa kuota.

Memasuki tahun baru, perusahaan modem yang kami pakai ditutup pemerintah, anak-anak pun mulai gelisah menghitung kuota yang digunakan karena biasanya di rumah mereka menggunakan wifi.  Dan setelah proses refund pembayaran dan migrasi wifi ke perusahaan lain berjalan, saya mengatakan bahwa mulai sekarang modem yang ada juga dibatasi kuota, tidak unlimited. Mereka pun protes, ”Kok, enggak ambil yang unlimited, Ma?”

Hitung-hitungan kuota pun dimulai, berapa kuota yang diperlukan dalam sekali menonton youtube, mendownload gambar, dan sebagainya. Tiba-tiba anak sulung saya bertanya, ”Kalau kasih Tuhan… itu ada kuotanya atau unlimited?”

Tentu saja menjadi bahan diskusi sore itu.  Kalau kasih Tuhan unlimited, kita bisa menggunakannya secara bebas tanpa batasan, tetapi jika ada kuotanya… suatu saat kuota tersebut habis dan kasih Tuhan pun habis.

Benarkah kasih Tuhan ada kuotanya? Lalu seberapa besarkah kuota kasih Tuhan? Saya pun tidak dapat menjawab secara pasti.  Namun, sama seperti saya memberikan edukasi dan batasan kepada anak-anak saya dalam menggunakan kuota handphone-nya demi kebaikan mereka, saya percaya Tuhan pun memberikan batasan-batasan demi kebaikan manusia.  Dan sama ketika anak saya membisiki saya kalau kuotanya habis, lalu saya memberikannya, Tuhan pun akan memberi kasih-Nya jika kita dengan tulus menghadap dan mohon ampun kepada-Nya.

Jadi berapa banyakkah kuota kasih Tuhan?

Editor : Yoel M Indrasmoro