Kurs Dolar=Rp 11.512, IHSG BEI=4.845
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (6/5) dibuka naik tipis 2,96 poin seiring dengan pelaku pasar yang masih optimis terhadap ekonomi Indonesia. Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa pagi, bergerak menguat sebesar 33 poin menjadi Rp 11.512 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp 11.545 per dolar AS.
IHSG BEI dibuka naik 2,96 poin atau 0,06 persen menjadi 4.845,47. Sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 0,77 poin (0,09 persen) ke posisi 817,93.
“Optimisme pasar terhadap kondisi makro ekonomi menjadi salah satu katalis bagi IHSG untuk kembali berada di area positif,” kata Kepala Riset Valbury Asia Securites Alfiansyah di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan bahwa meski rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia menunjukkan perlambatan, namun investor masih tetap optimistis dengan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia 2014. Tercatat, PDB Indonesia pada kuartal I 2014 tumbuh sebesar 5,21 persen secara tahun ke tahun (yoy).
Alfiansyah menambahkan bahwa pada sisi lainnya, Bank Indonesia dijadwalkan menggelar pertemuan rutin bulanannya pekan ini (8/5). Otoritas moneter diprediksi tidak akan mengubah suku bunga untuk sementara waktu meskipun laju ekonomi sedang melambat.
Namun, lanjut Alfiansyah, sentimen eksternal tetap menjadi pantauan pelaku pasar. Dari AS, program stimulus “Quantitative Easing” (QE) diperkirakan akan berakhir pada 2014, setelah itu pasar akan menanti kebijakan the Fed selanjutnya terkait dengan suku bunganya.
Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya menambahkan bahwa IHSG BEI akan kembali menguat meski tipis. Kondisi itu mengukuhkan bahwa kenaikan saham-saham di bursa domestik belum berkurang.
“Secara umum IHSG masih dalam pola `uptrend` untuk jangka pendek maupun menengah,” ujar dia.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 284,34 poin (1,28 persen) ke 21.976,33, indeks Nikkei turun 27,62 poin (0,19 persen) ke 14.457,51 dan Straits Times melemah 4,82 poin (0,15 persen) ke posisi 3.246,42.
Rupiah Selasa Pagi Menguat 33 Poin
Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa pagi, bergerak menguat sebesar 33 poin menjadi Rp 11.512 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp 11.545 per dolar AS.
“Laju nilai tukar rupiah kembali terapresiasi didukung oleh peningkatan harga beberapa obligasi dan penguatan mata uang di negara-negara Asia terhadap dolar AS,” kata Kepala Trust Securities Reza Priyambada di Jakarta, Selasa.
Ia menambahkan bahwa gencarnya Amerika Serikat memberikan sanksi politik kepada Ukraina menambah sentimen negatif bagi laju dolar AS.
“Investor khawatir terhadap konflik di Ukraina dapat mengganggu pasokan dan mendorong harga energi melonjak sehingga dapat menahan optimisme tentang pertumbuhan ekonomi AS,” katanya.
Sementara itu, Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan bahwa dolar AS cenderung melemah seiring dengan investor mempertimbangkan pertumbuhan upah yang stagnan dan penurunan tajam angkatan kerja di Amerika Serikat.
Selain itu, lanjut dia, dolar AS juga cenderung tergelincir terhadap sebagian besar mata uang utama dunia seiring dengan imbal hasil obligasi pemerintah (yield Treasury) Amerika Serikat yang merosot, yang mengikis daya tarik aset-aset AS.
Namun, kata dia, depresiasi dolar AS masih terbatasi oleh indeks sektor jasa yang naik sehingga mengindikasikan ekonomi terbesar di dunia itu akan kembali mendapat momentum pemulihan. (Ant)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...