IHSG Menguat Rupiah Senin Sore Melemah
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin (5/5) sore, melemah sebesar 24 poin menjadi Rp 11.549 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp 11.525 per dolar AS.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta mengatakan bahwa mata uang domestik terbebani oleh masalah Ukraina yang hingga kini belum tuntas sehingga membuat investor enggan untuk memperluas posisinya di aset berisiko.
"Aksi hindar risiko cenderung akan warnai pasar keuangan Asia pada pekan ini," katanya.
Ia mengatakan bahwa optimisme pasar kembali akan diuji pada pekan ini seraya menanti data perdagangan dan inflasi Tiongkok guna memberikan petunjuk apakah data tersebut mampu meredam kecemasan isu global salah satunya Ukraina.
Kepala Riset Trust Securities reza Priyambada menambahkan bahwa laju nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali melemah meski masih dalam fluktuasi yang stabil.
"Potensi penguatan masih cukup terbuka menyusul Indonesia yang mencatatkan pertumbuhan ekonomi pada triwulan pertama 2014 mencapai 5,21 persen," katanya.
Menurut dia, kondisi itu akan mendorong investor global akan terus menempatkan dananya ke Indonesia, seperti ke surat utang pemerintah.
Ia menambahkan bahwa April yang mencatatkan deflasi sebesar 0,02 persen juga masih menjadi penahan rupiah untuk tidak tertekan lebih dalam.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari Senin (5/5), tercatat mata uang rupiah menguat menjadi Rp11.511 dibandingkan sebelumnya (2/4) di posisi Rp11.537 per dolar AS.
IHSG
Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia pada Senin ditutup menguat tipis sebesar 3,74 poin atau 0,08 persen ke posisi 4.842,50.
Sementara itu, indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 1,38 poin (1,17 persen) ke level 817,15.
Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya wijaya di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa indeks BEI kembali menguat meski tipis, kondisi itu mengukuhkan bahwa kenaikan saham-saham domestik belum berkurang.
"Indeks BEI masih berpotensi menembus level batas atas ke 4.903 poin ditunjang oleh arus dana asing yang masih terus terjadi, secara umum IHSG masih dalam pola `uptrend` untuk jangka pendek maupun menengah," ujar dia.
Dalam data perdagangan saham di BEI, investor asing membukukan beli bersih (foreign net buy) sebesar Rp305,288 miliar pada awal pekan ini (5/5).
Ia memperkirakan bahwa indeks BEI akan bergerak di kisaran 4.838--4.917 poin pada Selasa (6/5). Beberapa saham yang dapat diperhatikan diantaranya Unilever (UNVR), Astra International (ASII), United Tractor (UNTR), Bank Negara indonesia (BBNI), International Nickel Indonesia (INCO).
Tercatat transaksi perdagangan saham di pasar reguler BEI sebanyak 170.312 kali dengan volume mencapai 2,87miliar lembar saham senilai Rp3,24 triliun. Efek yang mengalami kenaikan sebanyak 127 saham, yang melemah 178 saham, dan yang tidak bergerak 104 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 284,34 poin (1,28 persen) ke level 21.976,33, indeks Nikkei turun 27,62 poin (0,19 persen) ke level 14.457,51 dan Straits Times melemah 10,95 poin (0,34 persen) ke posisi 3.241,60. (Ant)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...