Kurs Real Brasil Terjun Bebas Lewati Batas Psikologis
SAO PAULO, SATUHARAPAN.COM – Kurs mata uang real Brasil meluncur melewati batas psikologis tiga reais per dolar AS untuk pertama kalinya dalam 10 tahun terakhir pada Kamis (5/3), sebuah tanda terbaru pelemahan di ekonomi terbesar Amerika Selatan itu.
Mata uang Brasil ditutup pada 3,01 terhadap dolar AS setelah pada hari Rabu mendekati batas psikologis, di 2,98 reais per dolar AS di tengah kejatuhan politik yang sedang berlangsung dari skandal spiral korupsi di perusahaan minyak milik negara, Petrobras.
Real telah kehilangan sekitar sepertiga dari nilainya terhadap mata uang AS selama dua tahun terakhir, karena ekonomi Brasil telah merosot.
Sekarang real hampir kembali ke posisi Agustus 2004, ketika dolar bernilai 3,0146 reais.
"Ada kekhawatiran untuk beberapa waktu. Ada berbagai faktor yang membenarkan real tembus tiga reais," Alex Agostini dari Austin Rating mengatakan kepada AFP.
Agostini mengutip suku bunga yang tinggi, tekanan inflasi, reformasi fiskal yang terlambat tetapi diperlukan dan urusan Petrobras, yang terlibat suap sekitar empat miliar dolar AS yang didistribusikan di antara politisi dan pengusaha dalam meningkatkan kontrak antara 2004 hingga 2012.
Bank sentral Brasil pada Rabu menaikkan suku bunganya setengah poin menjadi 12,75 persen, dalam upaya untuk menjaga kenaikan harga tetap terkendali.
Sementara itu, skandal Petrobras menambah gejolak iklim politik, ketika pemerintah berusaha untuk mengembalikan negara itu ke jalur pertumbuhan menyusul pelambatan selama empat tahun.
"Prospek ekonomi Brasil sangat hitam," Agostini memperingatkan.
Pada saat yang sama, mata uang peso Meksiko turun ke tingkat terendah sejak Maret 2009 terhadap dolar AS pada Kamis (5/3), ketika negara itu berada dalam resesi mendalam.
Mata uang nasional ditutup pada 15,50 peso terhadap dolar, merosot hampir satu persen dari 15,35 peso sehari sebelumnya, menurut bank swasta Banamex.
Oliver Ambia, seorang ahli keuangan di Monterrey Institute of Technology, mengatakan depresiasi peso itu disebabkan oleh "harga minyak internasional yang rendah dan citra buruk negara itu karena lemahnya keamanan," yang telah mempengaruhi sentimen investor asing.
Penurunan harga minyak telah memaksa pemerintah memangkas anggarannya, sementara bank sentral menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi tahun ini setengah persentase poin ke kisaran 2,5-3,5 persen.
Ekonomi Meksiko tumbuh 2,1 persen pada 2014, lebih rendah dari perkiraan awal. (AFP)
Awas Uang Palsu, Begini Cek Keasliannya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Peredaran uang palsu masih marak menjadi masalah yang cukup meresahkan da...