Masyarakat Merana, Gas Melon Langka, Mahal
LEBAK, SATUHARAPAN.COM – Masyarakat di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten tidak dapat menikmati gas melon (gas ukuran tiga kilogram) akibat kelangkaan pasokan, ditambah lagi dengan mahalnya harga.
"Kami terpaksa membeli elpiji kemasan tiga kilogram itu karena di sini sulit mendapatkan gas," kata Mahmud, seorang warga Kecamatan Cilograng Kabupaten Lebak, Kamis (5/3).
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak, Wawan Ruswandi mengatakan, pihaknya akan menggelar operasi gas di sejumlah kecamatan yang terjadi kelangkaan gas tersebut.
"Kami akan bekerja sama dengan Pertamina menggelar operasi gas elpiji kemasan tiga kilogram," kata Wawan.
Wawan menjelaskan pada Kamis (5/3) harga gas elpiji kemasan tiga kilogram di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, lebih dari Rp23.000 akibat terbatasnya pasokan.
Menurut dia, selama tiga pekan terakhir pasokan elpiji kemasan tiga kilogram menghilang.
Masyarakat bisa mendapatkan gas tersebut harus pergi ke Kecamatan Bayah atau Kecamatan Malingping dengan jarak tempuh lebih dari puluhan kilometer.
Oleh karena itu, pihaknya berharap pemerintah daerah menertibkan kenaikan elpiji tiga kilogram tersebut.
“Kami keberatan dengan harga sebesar itu karena harga eceran tertinggi Rp17.000,” kata Mahmud.
Mahmud mengeluhkan semestinya pedagang pengecer menjual elpiji kemasan tiga kilogram Rp20.000 per tabung.
Sebab harga elpiji di tingkat agen atau penyalur resmi dijual sebesar Rp17.500 per tabung.
"Kami berharap pemerintah daerah melakukan operasi gas untuk menstabilkan harga itu," Mahmud menambahkan.
Lain lagi dengan Mulyati, warga Kecamatan Cirinten, Kabupaten Lebak mengaku, dirinya bingung kenaikkan harga gas elpiji tiga kilogram itu.
Ia terpaksa menggunakan bahan bakar kayu untuk keperluan memasak karena harga elpiji kemasan tiga kilogram mencapai Rp23.000 per tabung.
PT Pertamina (Persero) pada Kamis (5/3) melakukan operasi pasar elpiji kemasan 3 kg secara serentak di 21 kabupaten dan kota. Operasi pasar yang dilakukan Pertamina Region III akan dipusatkan di Jalan Mochamad Toha Kilometer 5, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang.
Sementara kelangkaan juga terjadi di Subang, Jawa Barat.
Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Cabang Subang Hery Pratikto mengatakan operasi pasar akan dilakukan di beberapa lokasi yang pernah mengalami kelangkaan elpiji 3 kg.
Titik yang menjadi lokasi operasi pasar elpiji bersubsidi tersebut yakni kantor Kelurahan Soklat, lapangan sepak bola Cikondang, Dawuan Kaler, Alun-alun Kalijati, SPBU Kalijati, Cimacan Pagaden Barat, Compreng, dan Pusakanagara.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) KBB dan Hiswana Migas menggelar kegiatan operasi pasar (OP) gas elpiji ukuran 3 kilogram di Kecamatan Rongga dan Gununghalu, Kamis (5/3).
Kepala Disperindag KBB, Weti Lembanawati mengatakan, kegiatan OP tersebut diharapkan dapat mengatasi kelangkaan dan mahalnya gas elpiji di dua kecamatan yang jauh dari perkotaan tersebut. (Ant/energytoday.com).
Editor : Eben Ezer Siadari
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...