KWI Kagumi Persaudaraan Pengelola Masjid Jateng
SEMARANG, SATUHARAPAN.COM - Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) menyatakan terkesan dengan sikap persaudaraan yang ditunjukkan para Pengelola Pelaksana Masjid Agung Jawa Tengah (PP MAJT).
"Sikap tulus, ramah, dan penuh persaudaraan tersebut sebagai cermin kebesaran Islam yang rahmatan lil alamin," kata Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia, Mgr Harun Yuwono, dalam kunjungannya ke MAJT bersama rombongan berjumlah 17 orang dari berbagai provinsi di Indonesia, Selasa (17/12).
Rombongan yang didampingi Ketua FKUB Jateng Taslim Sahlan, diterima Wakil Ketua PP MAJT Prof Dr Ir H Edi Noersasongko Mkom didampingi Sekretaris Drs KH Muhyiddin MAg, Wakil Sekretaris Drs KH Istadjib AS, Drs KH Marom dan para koordinator, sekretaris bidang PPMAJT.
Berbagai kemajemukan yang menjadi khasanah Indonesia terutama dalam konteks berbangsa dan bernegara, didiskusikan secara kualitatif dilandasi persaudaraan yang tinggi, termasuk problem yang dihadapi rakyat Papua akhir-akhir ini.
Dalam konteks konflik Papua, disimpulkan kunci penyelesaian ada pada tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk mampu mengarahkan umat agar dapat bersikap proporsi dan tidak terpengaruh provokasi.
Sekretaris Umum PP MAJT KH Muhyiddin MAg dalam kesempatan tersebut memperkenalkan MAJT sebagai pusat peribadatan dan peradaban Islam dunia yang berciri ahlussunah wal jamaah (wasathiyah) yang reputasinya kini semakin merambah ke kancah internasional.
MAJT, lanjutnya, mengaktifkan dakwah dan menjunjung peradaban dunia lewat nilai-nilai kemajemukan dan persaudaraan dalam kontek sesama muslim, sesama bangsa dan sesama manusia.
"Lewat dakwah ini, maka PP MAJT membuka seluas-luasnya kerja sama dengan siapa pun guna menyemai nilai-nilai rahmatan lil alamin," tutur Muhyiddin.
Rombongan KWI selain Mgr Harun Yuwono juga Rm Heri Wibowo, RD Endro, RP Agus OSC, Sr Ma Yohana SSpS, Goklian PH OFM, Theresia Joice, Meike Clasina Lolong, RP Yulianus Astanto Adi CM. Selain itu juga Linda Bangun, Maxi Paat, Rm Didik SJ, Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang. Ditambah Nano, Dwie, Edi Riyanto, Awi dan Rudy.
Usai dialog, dilanjutkan mengunjungi ratusan situs yang dimiliki PP MAJT di antaranya menyaksikan dibukanya payung elektronik raksasa yang megah, di Plasa.
Rombongan juga menyaksikan Al Quran raksasa di ruang utama salat. Bahkan pimpinan rombongan Mgr Harun Yuwono menyempatkan memukul beduk raksasa. Kunjungan diakhiri menyaksikan keindahan Kota Semarang lewat teropong yang terdapat di lantai 19 Menara Al-Husna MAJT setinggi 99 meter serta menyaksikan koleksi museum perkembangan Islam di Jawa. (Ant)
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...