Laboratorium Kebinekaan untuk Pembelajaran Bahasa
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kini memiliki fasilitas baru, yaitu Laboratorium Kebinekaan. Laboratirum itu dirancang sebagai sarana pembelajaran untuk pelajar, mahasiswa, dan masyarakat luas, tentang kebinekaan bahasa dan sastra di Indonesia.
Laboratorium Kebinekaan menyajikan aplikasi “Laboratorium Kebinekaan”, berisi menu informasi yang berkaitan dengan bahasa dan sastra daerah, dengan tujuh menu utama.
Menu pertama, tentang deskripsi bahasa daerah di Indonesia. Kedua, rekaman video mengenai kosakata dasar bahasa daerah di Indonesia. Ketiga, ekspresi bahasa daerah di Indonesia yang meliputi cerita rakyat, sastra, dan kesenian, keempat, transkripsi dan terjemahan cerita rakyat bahasa daerah di Indonesia. Kelima, cerita rakyat bahasa daerah di Indonesia. Keenam, peta kebinekaan yang berisi menu pencarian di daerah mana bahasa daerah dituturkan. Ketujuh, kamus bahasa-bahasa daerah di Indonesia.
Laboratorium tersebut dibangun dengan tujuan untuk mendokumentasikan 646 bahasa daerah yang berada di seluruh Indonesia, beserta sastranya.
Selain itu, Laboratorium Kebinekaan juga menyajikan beberapa unsur kebudayaan yang terkait langsung dengan kebahasaan dan kesastraan.
Pembangunan Laboratorium Kebinekaan dimulai pada tahun 2015, dan tindak lanjut dari hasil Seminar dan Lokakarya Lembaga Adat pada tahun 2014.
Laboratorium Kebinekaan merupakan salah satu fasilitas dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud, melalui Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan (PPSDK).
Laboratorium ini berada di Gedung Arjuna, Kantor PPSDK, di Jalan Anyar, Kawasan Indonesia Peace and Security Center (IPSC), Sentul, Bogor, Jawa Barat. Namun, saat ini Laboratorium Kebinekaan belum dibuka untuk publik karena belum diresmikan.
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud, Prof Dr Dadang Sunendar MHum mengatakan apabila sudah diresmikan, Laboratorium Kebinekaan akan diperkenalkan secara aktif kepada berbagai kalangan, khususnya para siswa SD, SMP, SMA, dan mahasiswa.
“Mereka akan diperkenalkan berbagai keberagaman bahasa itu, dan diharapkan akan semakin mengingatkan kepada kita bahwa demikian banyak perbedaan yang ada di tanah air ini, tapi kita bisa menjadi sebuah bangsa satu, bangsa yang menghargai berbagai perbedaan,” katanya dalam kegiatan Sosialisasi Laboratorium Kebinekaan di Sentul, Jawa Barat, pada Rabu (14/12), seperti dilansir situs kemdikbud.go.id.
Dadang mengatakan, kegiatan Sosialisasi Laboratorium Kebinekaan bertujuan untuk memperkenalkan kepada masyarakat mengenai kekayaan Indonesia yang luar biasa dari sisi bahasa. Rencananya, Laboratorium Kebinekaan akan resmi diluncurkan pada tahun 2017.
Sebagai awal perkenalan Laboratorium Kebahasaan kepada masyarakat, Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan (PPSDK) Kemendikbud telah mengundang para pelajar dan media massa dalam sebuah kegiatan sosialisasi pada 14 Desember lalu.
Kegiatan sosialisasi tersebut dihadiri pejabat di lingkungan Badan Bahasa dan tamu undangan, termasuk dari media massa. Peserta kegiatan sosialisasi merupakan pelajar SMPN 1 Cibinong, SMAN 1 Cibinong, dan SMA Indocement Citeureup, beserta guru pendamping.
Editor : Sotyati
Dampak Childfree Pada Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama membeberkan sejumlah dam...