Lagi, Satu Jemaah Korban Mina Wafat
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi memastikan ada satu jemaah Indonesia lagi yang wafat karena menjadi korban pada peristiwa Jalur 204 Mina.
“Aam Amalia bin Rustama, Kloter JKS 61, yang sebelumnya dirawat di RS Al Noor Mekkah, wafat pada hari Sabtu, 24 Oktober 2015 malam. PPIH Arab Saudi telah menyampaikan berita duka tersebut kepada pihak keluarga melalui Kabid Haji Jawa Barat,” kata Staf Teknis Haji 2 KJRI di Jeddah Arsyad Hidayat melalui sambungan telepon, hari Senin (26/10).
Ribuan jemaah haji teridentifikasi wafat pada peristiwa Jalur 204 Mina yang terjadi Kamis (24/09) lalu. Sebanyak 129 orang Indonesia sebelumnya dilaporkan wafat, terdiri atas 124 jemaah haji Indonesia dan lima warga Negara Indonesia (WNI) yang bermukim di Arab Saudi.
“Jadi jumlah jemaah haji Indonesia yang wafat saat ini menjadi 125 dan lima orang WNI,” kata Kepala Daker Mekkah Arsyad Hidayat.
Masih ada satu jemaah haji yang saat ini masih dirawat di rumah sakit Arab Saudi, yaitu: Unaeni Abdul Karim Usman (JKG 33) yang dirawat di RS King Khalid, Jeddah.
Peristiwa “Jalur 204” Mina terjadi pada Kamis (24/9). Tidak lama setelah kejadian, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin selaku Amirul Haj segera memimpin rapat koordinasi PPIH Arab Saudi untuk menentukan langkah-langkah strategis. Hasilnya, PPIH segera membentuk tiga tim untuk mempercepat proses identifikasi jemaah haji Indonesia korban Mina. Pertama, tim pendataan jemaah haji yang dilaporkan belum kembali ke rombongan. Kedua, tim pencari jejak korban di rumah sakit Arab Saudi. Dan, ketiga, tim identifikasi jenazah di Majma ath-Thawary bil-Muaishim (Tempat Pemulasaraan Jenazah di Muaishim).
PPIH juga menyediakan layanan hotline (+966543603154/Mekkah) dan Posko Informasi Mina di Jakarta. Kedua layanan informasi yang beroperasi 24 jam itu dimaksudkan untuk memastikan keluarga korban memperoleh kemudahan akses informasi secara akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Menag Lukman juga turun ke lapangan untuk memastikan setiap langkah penanganan krisis Mina tersebut berjalan secara optimal. Setelah turut mengecek identitas mayat di tempat pemularasan jenazah di Muashim, Menag Lukman berhasil menegosiasi otoritas setempat untuk memberikan kemudahan akses dalam proses identifikasi jenazah. Menag juga berkoordinasi dengan Menteri Luar Negeri dan Kapolri untuk membahas pengiriman Tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri guna mempercepat proses identifikasi. (kemenag.go.id)
Editor : Sotyati
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...