Laibach Gelar Konser Kali Pertama di Korut
PYONGYANG, SATUHARAPAN.COM - Sebuah band rock Slovenia, Laibach, untuk kali pertama melakukan pertunjukan musik di Korea Utara (Korut). Laibach menggelar konser pada Selasa (25/8) di Ponghwa Art Theater di Pyongyang, Korut.
Morten Traavik, direktur artistik band itu mengatakan dalam sambutannya bahwa orang Korea harus bangga dengan warisan budaya mereka karena ia percaya rakyat Korea Utara adalah bangsa yang sejahtera dalam hal musik dan lagu.
Dia percaya Korea Utara di bawah kepemimpinan Kim Jong Un memiliki semangat dalam pertukaran budaya dengan negara-negara asing.
“Saya yakin Korut memiliki semangat berbagi pengetahuan dan keterampilan yang terus bertumbuh,” kata Traavik.
Dalam konser berdurasi 50 menit, band menampilkan beberapa lagu hit dunia seperti "Edelweiss" dan "Do-Re-Mi".
Band ini mengajak para penonton melantunkan lagu "Arirang," lagu rakyat tradisional Korea Utara yang khas.
Traavik menjelaskan bahwa band ini memutuskan untuk tampil di negara itu karena percaya Laibach dan Korea Utara berbagi karakteristik tertentu, salah satunya adalah sama-sama berhubungan erat dengan sosialisme.
Traavik menjelaskan band memilih melantunkan lagu-lagu terkenal dari "The Sound of Music" karena konser mencoba untuk menyampaikan pesan bahwa suara musik juga merupakan bahasa komunikasi dan dapat membawa orang bersama-sama bahkan dalam situasi yang paling buruk, ia menambahkan.
Saat mengadakan konser musik serupa di Beijing, Tiongkok pada Jumat (21/8) Direktur musik Laibach, Ivan Novak, menjelaskan bahwa tidak perlu melakukan sensor terhadap sebuah karya cipta.
"Negara tidak bisa menyensor Laibach," kata Ivan Novak.
Menurut catatan cnn.com, sebuah band rohani Kristen Amerika Serikat pada 1999 sebenarnya pernah menghibur penonton di negara komunis.
Novak menjelaskan bahwa band tersebut saat menggelar konser mengesampingkan kesan urakan sebuah band metal. "Itu adalah reaksi sopan dan formal. Tetapi bagi anak muda yang paham musik rock mereka melihat ini adalah sebuah hal yang aneh Sebagian besar ini adalah sesuatu yang aneh bagi mereka, '' Novak mengatakan kepada CNN.
Laibach dianggap "kelompok musik aneh" bahkan untuk penikmat musik di Barat. Dibentuk pada tahun 1980-an, para penikmat terutama mengeritik mereka karena menggunakan seragam Nazi (Nationalsocializmus). Judul band itu sendiri mengacu pada nama yang digunakan oleh Nazi saat pendudukan Perang Dunia II di Ljubljana, ibu kota Slovenia. (cnn.com/xinhuanet.com)
Ikuti berita kami di Facebook
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...