Laporan: Anti Semitisme Meningkat di Eropa
ISRAEL, SATUHARAPAN.COM – Serangan kekerasan terhadap orang-orang Yahudi di seluruh dunia menurun pada 2013. Tetapi anti-Semitisme meluas di Eropa di tengah meningkatnya popularitas partai ekstremis sayap kanan. Menurut sebuah laporan yang diluncurkan pada Minggu (27/4).
Peneliti dari Pusat Kantor di Universitas Tel Aviv mencatat 554 tindak kekerasan anti Semit pada 2013. Di antaranya serangan atas orang-orang Yahudi, dan vandalisme atas rumah-rumah ibadat, pemakaman, dan lembaga Yahudi lainnya.
Kesimpulan utama peneliti bahwa kecemasan yang dirasakan orang-orang Yahudi tidak selalu berasal dari peningkatan jumlah sebenarnya insiden kekerasan. Melainkan dari peningkatan perilaku kasar dan penghinaan, ancaman, dan gangguan.
Jumlah serangan tindak kekerasan anti Semit menunjukkan penurunan 19 persen dibandingkan dengan 2012 ketika sebuah penembakan di sebuah sekolah Yahudi di Toulouse, Perancis, memicu serangkaian tiruan serangan.
Meskipun ada penurunan, tetapi ada peningkatan stabil dalam jumlah serangan langsung atas orang-orang Yahudi. Sebagian besar serangan langsung tidak terdaftar. Sebagian besar orang Yahudi telah mengalami serangan anti Semit, baik verbal maupun fisik tetapi tidak melaporkan kepada pihak berwenang. Temuan ini mendorong para peneliti untuk menyimpulkan situasi sebenarnya lebih mengerikan daripada yang dilaporkan masyarakat Yahudi dan lembaga penegak hukum.
Jumlah serangan pada 2013 sama dengan yang dicatat pada 2011 dan selama 10 tahun terakhir rata-ratanya jauh lebih tinggi. Sekitar 150 hingga 200 kasus terjadi antara tahun 1994 dan 2004.
Prancis pada 2013 memiliki jumlah kejadian anti Semit tertinggi, 116. Lebih dari sepertiga serangan global diarahkan pada orang-orang Yahudi.
Temuan laporan itu merupakan hasil survei yang meneliti reaksi kalangan Yahudi Eropa tentang anti Semitisme. Para peneliti mencatat titik perasaan intensif orang Yahudi ada pada keamanan pribadi dan kesejahteraan komunal terancam. Hal ini lebih lanjut mencatat situasi sangat parah di negara-negara seperti Hongaria, Perancis, dan Belgia.
Laporan ini memperingatkan sikap rasis dan anti Semit menjadi lebih dapat diterima. Khususnya di kalangan pemuda Eropa.
Salah satu contoh laporan yang diangkat adalah quenelle, sebuah salut Nazi terbalik dipopulerkan komedian Perancis kontroversial. Ini telah dibuat di depan tempat-tempat yang sensitif, seperti rumah Anne Frank atau kamp-kamp konsentrasi Nazi.
"Ini infeksi anti - Semitisme yang umum terjadi dan tersebar menyeluruh," kata Presiden Kongres Yahudi Eropa Moshe Kantor. Kongres Yahudi Eropa merupakan sebuah kelompok payung yang mewakili komunitas Yahudi di seluruh benua itu. "Sepuluh tahun lalu, yang akan membayangkan seseorang melakukan salam di depan gerbang Auschwitz?"
Moshe Kantor juga menyatakan keprihatinan atas meningkatnya popularitas partai sayap kanan , terutama di Perancis, Hongaria, dan Yunani. Partai sayap kanan berharap membuat keuntungan besar dalam pemilihan Parlemen Eropa bulan depan.
Dia mengatakan organisasinya mendesak pemerintah Eropa untuk memberlakukan undang-undang secara lebih dan program pendidikan untuk memerangi rasisme.
Moshe Kantor juga menyebutkan situasi orang-orang Yahudi di Ukraina. Orang-orang Yahudi di Ukraina terjebak di tengah konflik antara nasionalis dan separatis Rusia. Kedua belah pihak menggunakan retorika anti Yahudi sementara menuduh satu sama lain menyembunyikan pendukung anti Semit. (ynetnews.com)
Editor : Bayu Probo
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...