Laporan: Pelecehan Seksual Anak oleh Imam Katolik di Colorado
DENVER, SATUHARAPAN.COM- Jaksa Agung Colorado, Phil Weiser, mengeluarkan laporan independen baru yang merinci tuduhan pelecehan seksual yang dialami setidaknya 166 anak oleh 43 imam Katolik Roma dalam kurun 70 tahun.
Laporan setebal lebih dari 250 halaman itu disampaikan dalam konferensi pers, hari Rabu (23/10), dan menggambarkan pelecehan anak-anak yang didokumentasikan oleh para imam Katolik pada beberapa dekade lalu sebagai "tidak terbayangkan."
"Bagian yang paling menyakitkan bagi saya adalah bahwa kita memiliki cerita tentang korban yang datang, dan mereka tidak mendapat dukung," kata Weiser, SEPERTI DIKUTIP RNS. "Kami tidak bisa menebus mereka. Apa yang bisa kita lakukan adalah membangun budaya yang maju, ketika orang datang dan menceritakan kisah mereka, mereka didukung. Weiser juga menyebutkan rencana program reparasi untuk para korban, yang akan didanai oleh keuskupan.
Laporan itu menyatakan bahwa 97 korban dilecehkan secara seksual "setelah Keuskupan Colorado mengetahui bahwa para pastor itu melakukan pelecehan seks pada anak-anak."
Disebutkan, sejak 1950, setidaknya 127 anak-anak menjadi korban oleh 22 pastor Katolik Roma di Keuskupan Agung Denver, setidaknya tiga anak menjadi korban oleh dua pastor di Keuskupan Colorado Springs, dan 36 anak-anak menjadi korban oleh 19 imam di Keuskupan Pueblo.
Menurut para penyelidik, tidak ada pendeta Colorado yang dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak saat ini. Meski begitu, laporan itu memperingatkan bahwa "Kami juga tahu kami tidak bisa memastikan itu tidak ada."
Laporan ini adalah yang terbaru dari serangkaian investigasi lokal, negara bagian dan federal terhadap pelecehan seks di lingkungan Katolik selama setahun terakhir. Sebagian besar diluncurkan setelah Jaksa Agung Pennsylvania, Josh Shapiro, pada Agustus 2018 yang merinci tuduhan pelecehan terhadap 1.000 anak-anak oleh sejumlah imam Katolik di negara bagian itu selama lebih dari 70 tahun.
Weiser mengatakan kepada wartawan bahwa keterlibatan departemennya dengan penyelidikan dimulai setelah para pejabat Colorado memperhatikan bahwa salah satu imam yang disebutkan dalam laporan dari Pennsylvania itu telah dipindahkan ke Colorado.
Dia menghargai bagaimana para pejabat Katolik di Colorado yang bekerja sama dengan para penyelidik, dan mereka "mengambil rekomendasi yang signifikan."
Kerja Sama dengan Gereja Katolik
Berbeda dengan penyelidikan di Pennsylvania yang diprakarsai pemerintah melalui juri, di Colorado dilakukan setelah Gereja Katolik di negara bagian "maju" untuk bekerja dengan jaksa agung dan bernegosiasi untuk penyelidikan pihak ketiga yang diawasi oleh mantan Jaksa Amerika Serikat, Robert Troyer.
"Kami di Colorado tidak memiliki wewenang yang sama dengan Pennsylvania," kata Weiser. Dalam sebuah pernyataan, Uskup Agung Denver, Samuel J. Aquila, memuji laporan itu dan proses yang mengarah pada pembuatannya.
“Kita semua harus terhibur bahwa penyelidikan ini berlangsung selama tujuh dekade, telah menyeluruh dan transparan,” kata uskup agung. “Saya berjanji tanpa syarat bahwa saya akan secara terbuka membagikan laporan dan mengadopsi rekomendasinya. Saya menghormati janji itu hari ini."
Uskup Pueblo, Stephen Berg, juga menanggapi laporan itu dengan sepucuk surat di mana dia meminta maaf "atas rasa sakit dan sakit yang disebabkan oleh pelecehan ini, kapan pun ketika para pemimpin Gereja gagal mencegahnya."
Uskup Michael Sheridan dari Colorado Springs menyatakan keyakinannya bahwa ia dan para pemimpin Katolik lainnya akan memasukkan saran-saran yang dibuat dalam laporan untuk melindungi anak-anak di bawah umur dari pelecehan.
“Saya dan staf saya merasa terhormat untuk bekerja dengan Troyer dalam upaya mengidentifikasi dan menggali kesalahan kita di masa lalu, dan kami berkomitmen untuk melakukan perbaikan yang berarti untuk melindungi setiap anak dengan lebih baik,” katanya.
Tanggapan SNAP
Sebuah kelompok yang mengadvokasi para korban, The Survivors Network of those Abused by Priests (SNAP), menanggapi laporan tersebut dengan seruan perlunya undang-undang yang akan membantu korban lebih lanjut.
Namun, "pada saat yang sama, kami ragu bahwa angka-angka ini mewakili penuh pelecehan di negara bagian, terutama mengingat pengungkapan pejabat gereja hanya melaporkan pelaku kurang dari 10 kali sejak 1950."
Pejabat SNAP menyatakan skeptis tentang klaim Keuskupan Agung Denver bahwa Troyer mendapatkan "akses ke file 70 tahun keuskupan tentang pelecehan seksual anak di bawah umur oleh para imamtermasuk yang disebut file 'arsip rahasia'." "Kami tidak yakin bahwa kantor A.G. Weiser diberi akses penuh ke semua file dan catatan personel," kata pernyataan SNAP.
Editor : Sabar Subekti
Jaktim Luncurkan Sekolah Online Lansia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur meluncurkan Sekolah Lansia Onl...