Laporan: Tidak Cukup Bukti Vaping Membantu Berhenti Merokok
SATUHARAPAN.COM-Sebuah laporan menyebutkan bahwa tidak ada bukti yang cukup untuk menyimpulkan bahwa rokok elektronik membantu untuk menghentikan merokok. Laporan dari pemerintah Amerika Serikat pekan lalu itu terkait industri vaping menghadapi tekanan dengan peraturan yang meningkat.
Hal itu juga bertentangan dengan apa yang disediakan oleh pemerintah Inggris, yang mengklasifikasikan e-rokok sebagai terapi pengganti nikotin yang mendukung upaya berhenti merokok lebih mungkin mencapai hasil.
"E-rokok, kelompok produk yang terus berubah dan beragam, digunakan dalam berbagai cara," kata laporan tentang Penghentian Merokok yang dikeluarkan oleh Surgeon General, laporan pertama tentang topik ini sejak 1990, menurut laporan AFP.
“Oleh karena itu, sulit untuk membuat generalisasi tentang kemanjuran untuk penghentian berdasarkan uji klinis yang melibatkan e-rokok tertentu. Saat ini tidak ada bukti yang memadai untuk menyimpulkan bahwa e-rokok, secara umum, meningkatkan penghentian merokok.”
Laporan itu mengatakan, bagaimanapun, bahwa obat penghentian merokok yang disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA), seperti nikotin dan tablet hisap, serta konseling, "meningkatkan kemungkinan berhasil berhenti merokok, terutama ketika hal itu digunakan dalam kombinasi."
Saran itu muncul beberapa pekan setelah pemerintah AS mengumumkan akan melarang e-rokok beraroma dalam upaya untuk mengekang kenaikan kaum muda yang mengisap, tetapi di bawah tekanan industri itu, upaya itu menurun tidak seperti dijanjikan pada bulan September oleh Gedung Putih.
FDA mengatakan bahwa e-rokok berbasis cartridge dalam rasa selain tembakau atau mentol akan dinyatakan ilegal, kecuali secara khusus diizinkan oleh pemerintah. Perubahan ini, katanya, akan mulai berlaku pada awal Februari, melarang cartridge dengan rasa buah, mentol, dan permen, yang sangat populer di kalangan anak muda.
Industri e-rokok dilaporkan telah mengantisipasi keputusan itu dan menarik cita rasa tersebut dari penjualan di AS, dan hanya menyisakan yang rasa tembakau dan mentol. Larangan itu akan membebaskan perangkat vaping isi ulang ukuran besar, namun, yang terutama dijual di toko vape yang diperuntukkan bagi orang dewasa.
Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa walaupun merokok di kalangan orang dewasa Amerika sekarang berada pada titik terendah sepanjang waktu (14 persen), hal itu tetap menjadi penyebab utama penyakit yang sebenarnya dapat dicegah untuk kecacatan dan kematian di Amerika Serikat. Disebutkan, sekitar 34 juta orang dewasa Amerika saat ini merokok.
Editor : Sabar Subekti
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...