Larangan Merokok dalam Kendaraan Berpenumpang Anak-anak
LONDON, SATUHARAPAN.COM - Hari ini anggota parlemen untuk Skotlandia Selatan, Jim Hume menyosialisasikan rencana barunya yang berupa larangan untuk melindungi hak kesehatan anak. Politisi asal Partai Demokrasi Liberal itu menggelar jajak pendapat mengenai topik ini. “Mengenai hal ini, hari ini saya juga melakukan konsultasi dengan parlemen,” katanya.
Larangan ini berbunyi "Hentikan aktivitas merokok di dalam mobil yang berpenumpang anak-anak". Larangan ini kemudian mendapat dukungan dari Action on Smoking and Health (ASH) Skotlandia. ASH ini adalah lembaga amal yang berjuang dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan melakukan penyadaran dan advokasi untuk mengurangi jumlah perokok.
Selain itu juga didukung oleh Yayasan Paru-Paru Inggris (British Lungs Foundation). Sebelumnya, yayasan ini juga sudah meminta para politisi Skotlandia untuk menghentikan aktivitas merokok di dalam mobil terlebih jika di dalamnya ada penumpang anak-anak.
Pada dua tahun lalu di Skotlandia pernah dilakukan penelitian untuk membandingkan kualitas udara di dalam mobil yang ada aktifitas merokok dengan kualitas udara dari kawasan industri seperti di Beijing atau Moskow.
Pada tahun 2011 lalu politisi Partai Buruh, Alex Cunningham mengatakan bahwa lebih dari 300.000 anak-anak melakukan cek medis setiap tahun dengan masalah kesehatan yang terkait dengan dengan perokok pasif. Sementara itu setiap tahun ada 20.000 kasus baru asma dan mengi yang diderita anak-anak.
Asosiasi Medis Inggris (British Medical Association/BMA) menyerukan bahwa kendaraan pribadi yang menjadi tempat untuk merokok memiliki resiko 27 kali lebih beracun daripada rumah dan 20 kali lebih berbahaya daripada tempat-tempat hiburan seperti pub.
Dalam jajak pendapat itu Hume mengatakan bahwa menjadi perokok pasif dapat dihindari. Kendaraan pribadi menjadi salah satu sarana untuk membebaskan anak-anak dari pengaruh asap rokok. “Saya ingin melakukan peningkatan pada perlindungan hak kesehatan anak di Skotlandia agar mereka dapat bertumbuh dalam kondisi hidup yang sehat,” ujar dia.
Politisi itu berharap dalam jajak pendapat itu masyarakat Skotlandia dan organisasi yang ada di sana memberikan pendapatnya. Menurut dia di negara lain seperti Kanada, Australia, dan beberapa negara bagian AS sudah menerapkan langkah ini. “Saya tahu mengubah perilaku masyarakat secara dramatis setidaknya membutuhkan waktu lebih dari 10 tahun, jika kita dapat melakukan peningkatan kesehatan pada satu anak, itulah jalan yang perlu kita tempuh,” ujar Hume lagi.
Editor : Wiwin Wirwidya Hendra
Editor : Sabar Subekti
Dampak Childfree Pada Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama membeberkan sejumlah dam...