Lebak Butuh 2.000 Guru Agama Islam
LEBAK, SATUHARAPAN.COM - Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, kekurangan sebanyak 2.000 guru agama Islam berstatus pegawai aparatur sipil negara (ASN) di tingkat pendidikan SD, SMP dan SMA/SMK.
"Kita berharap pemerintah dapat mengangkat guru agama berstatus ASN/PNS," kata Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam Kementerian Agama Kabupaten Lebak Sudirman di Lebak, Selasa (14/4).
Kekurangan agama Islam pada pendidikan formal dijenjang SD, SMP dan SMA/SMK sudah diusulkan kepada Kementerian Agama, namun formasi pembukaan relatif terbatas.
Kemungkinan empat tahun ke depan dipastikan guru agama Islam berstatus ASN terjadi kelangkaan karena mereka banyak yang memasuki masa pensiun.
Kebanyakan guru agama Islam yang mengajar di sekolah formal diangkat menjadi PNS sekitar tahun 1980-an.
Oleh karena itu, pihaknya meminta kekurangan guru tersebut segera direalisasikan adanya pengangkatan guru agama Islam berstatus PNS.
"Kami mendesak pemerintah segera merekrut guru agama Islam berstatus ASN, sebab sudah berlangsung lama tidak ada pengangkatan guru agama itu," katanya menjelaskan.
Menurut dia, kekurangan guru agama Islam pada jenjang pendidikan SD, SMP dan SMA/SMK tentu akan berdampak terhadap moralitas generasi bangsa dan mengkhawatirkan maraknya perbuatan negatif di masyarakat.
Sebab, manusia tanpa pendidikan agama tentu akan menimbulkan dekadensi moral, seperti perjudian, seks bebas, korupsi, minuman keras, narkoba hingga tawuran.
Dengan demikian, pemerintah segera merekrut kembali pengangkatan guru agama Islam berstatus ASN, sebab kekurangan guru agama terpaksa pihak sekolah memanfaatkan guru yang ada menjadi guru agama Islam atau merekrut guru honorer yang tentu bukan lulusan pendidikan agama.
Saat ini, kata dia, jumlah guru agama Islam yang sudah mengantongi sertifikasi pada jenjang pendidikan SD, SMP dan SMA/SMK tercatat 443 orang dan di antaranya guru yang berstatus ASN sebanyak 375 orang.
"Kami berharap kekurangan guru agama Islam sebanyak 2.000 orang bisa terpenuhi hingga tiga tahun ke depan berstatus ASN," katanya.
Sementara itu, pemerhati pendidikan agama Islam Mochamad Husen mengaku saat ini kekurangan guru agama Islam pada jenjang pendidikan SD dan SMP/SMK/SMA sangat kritis akibat sudah berlangsung lama tidak ada pengangkatan ASN.
Sebab, guru Islam yang ada sudah memasuki pensiun karena mayoritas dari mereka diangkat pada tahun 1980-an.
"Kami berharap pemerintah segera merekrut guru agama Islam berstatus ASN," kata Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Latansa Mashiro Rangkasbitung. (Ant)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...