Lebak Unggulkan Kerajinan Anyaman Pandan Duri
LEBAK, SATUHARAPAN.COM - Kerajinan anyaman pandan duri menjadi andalan ekonomi masyarakat pedalaman di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten sehingga mampu mensejahterakan kehidupan mereka.
"Hampir semua warga di sini perajin anyaman pandan duri," kata Tono (45), seorang penampung kerajinan anyaman pandan duri di Kecamatan Cileles Kabupaten Lebak, Jumat (17/11).
Kerajinan anyaman pandan duri itu dapat diolah menjadi aneka produksi di antaranya peci songkok, tas wanita, dompet, topi, tas laptop, tas ransel dan lainnya.
Potensi kerajinan anyaman tersebut kini berkembang di desa-desa di Kecamatan Cileles, Kabupaten Lebak, karena bahan baku perkebunan pandan duri melimpah.
Oleh karena itu , pihaknya menampung produksi aneka anyaman pandan duri tersebut untuk meningkatkan perekonomian masyarakat pedalaman di Kecamatan Cileles.
"Kami menampung anyaman kerajinan pandang duri itu mulai harga Rp15 ribu sampai Rp150 ribu dan dipasarkan ke luar daerah," katanya menjelaskan.
Menurut dia, usaha kerajinan anyaman pandan duri di desa-desa di Kecamatan Cileles Kabupaten tersebut merupakan klaster pendapatan ekonomi masyarakat setempat.
Usaha yang digeluti itu kembali pulih tahun 2021, sehingga bisa menggulirkan perputaran uang mencapai puluhan juta rupiah per bulan.
Selain itu juga perhatian dan pemerintah cukup mendukung sehingga usaha kerajinan tersebut difasilitasi untuk mendapatkan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan promosi dengan mengisi pameran -pameran.
"Kami berharap usaha kerajinan anyaman pandan duri bisa ditingkatkan kualitas dan bisa ekspor," kata Tono.
Maman (50), seorang warga Kecamatan Cileles, Kabupaten Lebak mengaku dirinya puluhan tahun memproduksi aneka kerajinan anyaman pandan duri.
Kelebihan anyaman pandan duri di sini memiliki kekuatan juga motifnya lebih bagus dibandingkan dari Tasikmalaya.
"Kami memproduksi kerajinan anyaman itu karena didukung bahan baku melimpah," katanya menjelaskan.
Sementara itu, Sekertaris Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak Imam Suangsa mengatakan kerajinan anyaman pandan duri di Kecamatan Cileles tumbuh dan berkembang karena terdapat bahan baku melimpah.
Pemerintah daerah juga melakukan pembinaan kerajinan tersebut untuk meningkatkan mutu dan kualitas sehingga menyumbangkan pertumbuhan ekonomi masyarakat pedesaan.
Selain itu juga keberadaan kerajinan anyaman itu dapat menyerap lapangan pekerjaan tenaga lokal, sehingga mampu mengatasi urbanisasi ke luar daerah.
"Kami terus mengoptimalkan pembinaan usaha kerajinan masyarakat dengan meningkatkan kualitas agar memiliki nilai jual tinggi," katanya menjelaskan.
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...