Lebanon: 12 Tewas, Ribuan Terluka, Akibat Ledakan Pager
Dilaporkan sebagan besar korban adalah anggota Hizbullah atau terkait kelompok Hizbullah Lebanon. Dituduh sebagai serangan Israel.
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Pager yang meledak merenggut nyawa 12 orang di Lebanon, termasuk dua anak-anak, kata menteri kesehatan negara itu pada hari Rabu (18/9), memperbarui jumlah korban sehari setelah ledakan yang dituduhkan pada Israel.
Ratusan perangkat nirkabel meledak secara bersamaan di seluruh Lebanon pada hari Selasa (17/9), beberapa jam setelah Israel mengatakan akan memperluas tujuan perang Gaza untuk mencakup perangnya melawan sekutu Hamas, Hizbullah.
Israel belum mengomentari serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya itu.
Pada hari Rabu, Menteri Kesehatan Lebanon Firas Abiad mengatakan 12 orang tewas dan antara 2.750 dan 2.800 lainnya terluka, merevisi jumlah korban dari sembilan orang tewas.
"Setelah memeriksa semua rumah sakit," jumlah korban direvisi menjadi "12 orang tewas termasuk dua anak-anak," kata Abiad dalam konferensi pers.
Korban tewas termasuk seorang anak perempuan dan seorang anak laki-laki serta empat petugas kesehatan dari rumah sakit swasta di pinggiran selatan Beirut, katanya. Pager berbunyi di benteng utama kelompok Hizbullah yang didukung Iran di Beirut selatan dan timur serta selatan Lebanon.
Beberapa kasus di Lembah Bekaa timur Lebanon dipindahkan ke Suriah, sementara kasus lainnya akan dievakuasi ke Iran, tambahnya.
Sekitar 750 orang yang terluka berada di selatan, sekitar 150 orang berada di Lembah Bekaa dan sekitar 1.850 orang berada di Beirut dan pinggiran selatannya, katanya.
“Kurang dari 300 pasien berada dalam kondisi kritis” dengan beberapa menderita cedera wajah dan pendarahan otak, kata Abiad.
“Yang terluka yang tiba di ruang gawat darurat tidak semuanya laki-laki muda. Kami melihat anak-anak dan orang tua,” kata Abiad. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...