Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 09:54 WIB | Kamis, 19 September 2024

Moskow Tolak Usul Turki Bahwa Krimea Harus Dikembalikan ke Kendali Kiev

Pandangan umum menunjukkan sebuah jembatan, yang dibangun untuk menghubungkan daratan Rusia dengan Semenanjung Krimea, di Semenanjung Taman di Wilayah Krasnodar, Rusia, pada 25 April 2018. Tanda itu bertuliskan "Krimea." (Foto: dok. Reuters)

MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Rusia sama sekali tidak setuju dengan komentar dari Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, bahwa Krimea harus dikembalikan ke kendali Ukraina, kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, pada hari Jumat (13/9).

Erdogan mengatakan pekan ini bahwa dukungan Turki untuk integritas teritorial, kedaulatan, dan kemerdekaan Ukraina tidak tergoyahkan, dan bahwa pengembalian Krimea - yang direbut Rusia dari Ukraina dan dianeksasi pada tahun 2014 - merupakan persyaratan hukum internasional.

Ketika ditanya tentang komentar Erdogan, Peskov mengatakan topik Krimea "termasuk dalam kategori perselisihan antara kami dan teman-teman Turki kami.

“Di sini kami memiliki pendapat yang sangat berbeda. Pada saat yang sama, kami tidak mengabaikan upaya yang disengaja untuk menjelaskan kepada teman-teman dan kolega Turki kami tentang sudut pandang dan posisi kami”.

Peskov mengatakan bahwa Erdogan berada di bawah tekanan dari Amerika Serikat atas hubungan ekonominya yang erat dengan Moskow.

“Mengenai upaya Turki untuk mengurangi tekanan AS, memang, AS memberikan tekanan yang tidak ditutup-tutupi pada Republik Turki, tidak menghindar dari intimidasi, dengan konsekuensi bagi ekonomi Turki,” kata Peskov.

Kremlin mengatakan minggu ini bahwa Presiden Vladimir Putin mungkin akan mengunjungi Turki untuk berunding dengan Erdogan setelah persiapan selesai.

Turki, anggota NATO, telah memainkan peran penting sebagai perantara bagi Rusia dan Ukraina selama konflik mereka yang telah berlangsung selama 2,5 tahun, termasuk mengatur kesepakatan ekspor gandum Ukraina.

Erdogan mengatakan kepada Putin pada pertemuan puncak di Kazakhstan pada bulan Juli bahwa Ankara dapat membantu mengakhiri konflik, tetapi Kremlin belum menanggapi tawaran pemimpin Turki tersebut. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home