Lebanon Tutup Sementara Televisi Nasional
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM - Menteri Informasi Lebanon Ziad Makari pada Jumat (11/8) mengumumkan penutupan sementara satu-satunya saluran televisi (TV) nasional negara itu, Tele Liban, karena pemerintah tak mampu membayar gaji karyawan.
Penutupan dilakukan setelah upaya membujuk karyawan untuk terus bekerja tidak membuahkan hasil, demikian dilaporkan situs web berita Elnashra.
Para staf Tele Liban memulai aksi mogok kerja pekan lalu, dengan alasan tidak puas terhadap gaji mereka.
Seorang karyawan saluran TV tersebut mengatakan kepada Xinhua bahwa para karyawan meminta kenaikan gaji dan bantuan sosial untuk mengatasi tingginya inflasi dan kesulitan ekonomi di negara itu, tetapi tuntutan mereka belum dipenuhi.
"Kami sudah mendengar banyak janji, tetapi belum ada yang dipenuhi, dan kami tidak dapat menerimanya lagi," kata karyawan yang meminta namanya tidak disebutkan.
Tele Liban, yang didirikan pada akhir 1950-an, awalnya dimiliki bersama oleh dua perusahaan swasta. Namun, negara mengakuisisi saham swasta itu pada 1996, menjadikan stasiun televisi itu sepenuhnya milik pemerintah.
Lebanon sedang menghadapi krisis keuangan yang tajam di tengah jatuhnya nilai mata uang lokal hingga lebih dari 90 persen, yang menyebabkan devaluasi upah pegawai sektor publik.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...