Media Protes, Iran Tangkap dan Interogasi Lebih 90 Wartawan
11 Jurnalis masih ditahan, dan beberapa menunggu vonis.
TEHERAN, SATUHARAPAN.COM-Pihak berwenang Iran telah menginterogasi atau menangkap lebih dari 90 jurnalis sejak protes nasional mengguncang republik Islam itu tahun lalu, media lokal melaporkan hari Selasa (8/8).
Demonstrasi massal meletus pada September 2022 setelah kematian dalam tahanan Mahsa Amini, perempuan Iran-Kurdi berusia 22 tahun, yang ditangkap karena diduga melanggar aturan ketat berpakaian bagi perempuan di republik Islam itu.
Ratusan orang termasuk pasukan keamanan tewas dan ribuan ditangkap atas partisipasi mereka dalam apa yang oleh pihak berwenang digambarkan sebagai "kerusuhan" yang dipicu oleh Barat.
"Lebih dari 90 jurnalis telah ditangkap atau dipanggil selama 10 bulan terakhir di berbagai kota" di seluruh negeri, menurut harian reformis Shargh, mengutip laporan komite lokal yang mendukung jurnalis yang ditahan.
Sebagian besar telah dibebaskan dengan jaminan atau diberikan amnesti, tetapi nasib 11 jurnalis, termasuk enam ditahan dan lima lainnya menunggu vonis, "masih belum diketahui", kata laporan yang diterbitkan pada Hari Jurnalis Nasional Iran, yang dirayakan pada 8 Agustus.
Di antara wartawan yang ditahan adalah Niloufar Hamedi dan Elaheh Mohammadi, yang meliput kematian Amini dan ditahan sejak September.
Pasangan itu diadili secara terpisah di balik pintu tertutup di Teheran dan didakwa pada November dengan propaganda melawan negara dan berkonspirasi melawan keamanan nasional. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Festival Film Berlin Tinggalkan Medsos X
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Festival Film Berlin menjadi festival film papan atas Eropa terbaru yang ...