Lebih 150 Spesies Satwa Baru Ditemukan di Mekong
BANGKOK, SATUHARAPAN.COM - Ular berkepala pelangi, seekor katak kecil dan kadal bertanduk naga menjadi beberapa dari lebih dari 150 spesies baru yang dikonfirmasi oleh para ilmuwan pada tahun lalu di ekologi Mekong yang beragam namun terancam bahaya, kata para peneliti pada Senin (19/12).
Mengalir dari dataran tinggi Tibet melintasi pegunungan dan hutan-hutan dari Asia Tenggara, Sungai Mekong membantu menopang salah satu wilayah paling beragam di planet ini.
Setiap tahunnya para ilmuwan mengumumkan spesies baru, setelah proses identifikasi yang sering kali memakan waktu yang panjang, menyoroti masih banyak hal lain yang dapat dipelajari dari daerah tersebut.
Namun, ada kekhawatiran banyak spesies kemungkinan mati bahkan sebelum ditemukan di kawasan dunia yang berkembang pesat tersebut, ketika aturan hukum dinilai tidak tegas dan penyeludupan satwa liar merajalela.
"Wilayah Greater Mekong adalah magnet bagi para ilmuwan konservasi dunia karena keragaman luar biasa satwa yang ditemukan di sini," kata Jimmy Borah, dari tim Gerater Mekong WWF.
"Mereka berpacu dengan waktu untuk memastikan bahwa spesies yang baru ditemukan ini terlindungi," tambahnya
Wilayah Greater Mekong -- yang meliputi barat daya Tiongkok, Vietnam, Kamboja, Laos, Thailand dan Myanmar -- berada di bawah tekanan akibat pembangunan bendungan dan jalan serta perdagangan ilegal satwa liar. Perdangan illegal satwa liar kebanyakan berpusat di sekitar kawasan Segitiga Emas yang dikenal tidak tersentuh hukum. (AFP)
Tentara Ukraina Fokus Tahan Laju Rusia dan Bersiap Hadapi Ba...
KHARKIV-UKRAINA, SATUHARAPAN.COM-Keempat pesawat nirawak itu dirancang untuk membawa bom, tetapi seb...