Lebih dari 10.000 Imigran Anak Hilang
DEN HAAG, SATUHARAPAN.COM - “Lebih dari 10.000 anak-anak imigran yang tidak didampingi menghilang di Eropa,” kata badan kepolisian Uni Eropa (UE) Europol pada Minggu (31/01), menambahkan pihaknya mencemaskan sebagian besar anak terjebak dalam jaringan penyelundupan pekerja seks.
Juru bicara Europol mengonfirmasikan kepada AFP, data yang dimuat surat kabar The Observer Inggris tersebut.
Kepala staf badan Europol Brian Donald mengatakan, kepada surat kabar tersebut, data tersebut mengacu kepada anak-anak yang hilang, dari sistem usai mendaftar kepada pihak berwenang pemerintah setelah tiba di Eropa.
“Tidak masuk akal untuk mengatakan, kami mencari 10.000 lebih anak,” kata Donald, menambahkan, bahwa 5.000 anak hilang di Italia.
Tidak semua dari mereka akan tereksploitasi jaringan kriminal, beberapa mungkin sudah diserahkan kepada anggota keluarga. Kami tidak mengetahui keberadaan mereka, apa yang mereka lakukan atau mereka dengan siapa.
Lebih dari satu juta imigran dan pengungsi, mayoritas pengungsi konflik Suriah, menyeberang ke Eropa pada tahun lalu.
Europol memperkirakan 27 persen imigran merupakan anak-anak, seperti dilansir Observer.
“Apakah mereka tercatat atau tidak, kami membahas sekitar 270.000 anak,” kata Donald kepada surat kabar tersebut.(AFP/Ant)
Editor : Eben E. Siadari
Kepala Militer HTS Suriah Akan Membubarkan Sayap Bersenjata
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Kepala militer "Hayat Tahrir al-Sham" (HTS) Suriah yang menang m...