Lebih dari 2.000 Wanita Hamil Kolombia Terinfeksi Zika
BOGOTA, SATUHARAPAN.COM - Kolombia mengumumkan, Sabtu (30/1), bahwa lebih dari 2.000 wanita hamil di negara Amerika Selatan itu terinfeksi viruz Zika, yang diduga menyebabkan kerusakan otak pada bayi yang baru lahir.
Badan Kesehatan Nasional mengumumkan bahwa Kolombia saat ini mencatat 20.297 kasus Zika, termasuk 2.116 pada wanita hamil.
Angka terbaru itu, diumumkan di buletin epidemiologi badan tersebut, akan menjadikan Kolombia sebagai negara dengan kasus Zika terbanyak kedua di kawasan itu setelah Brasil.
Meskipun gejala penyakit yang ditularkan oleh nyamuk itu relatif ringan, virus tersebut diyakini berkaitan dengan melonjaknya kasus mikrosefali, kondisi ketika otak dan tengkorak bayi yang baru lahir lebih kecil dari ukuran normal.
Mikrosefali adalah penyakit yang tidak dapat diobati yang bisa menimbulkan kerusakan permanen terhadap perkembangan motorik dan kognitif anak.
Organisasi Kesehatan Dunia pekan ini memperingatkan bahwa virus Zika menyebar dengan pesat di Amerika, dengan tiga hingga empat juta kasus diperkirakan akan tercatat tahun ini.
Brasil melaporkan sekitar 1,5 juta kasus Zika. Sejak wabah itu terdeteksi di sana pada tahun lalu, tercatat sekitar 2.718 kasus mikrosefali, melonjak dari rata-rata 163 kasus pada tahun sebelumnya.
Badan Kesehatan Nasional mengatakan bahwa 1.050 kasus infeksi Zika di Kolombia dipastikan melalui tes laboratorium, 17.115 oleh uji laboratorium, dan 2.132 dugaan kasus.
Tiga Warga Kanada Terinfeksi
Tiga warga negara Kanada terjangkit virus Zika saat bepergian ke luar negeri, kata otoritas kesehatan Kanada, hari Kamis (28/1).
“Tercatat tiga kasus di Kanada,” ungkap seorang juru bicara Kementerian Kesehatan kepada AFP.
Kasus pertama melibatkan seorang penduduk Alberta. Namun, para pejabat tidak menjelaskan secara rinci ke mana orang tersebut pergi.
Dua pasien lainnya tinggal di provinsi paling barat British Columbia dan masing-masing terjangkit virus Zika di El Salvador dan Kolombia.
Ketiganya tidak ada yang hamil dan semuanya sudah sembuh.
Virus yang ditularkan nyamuk tersebut dikaitkan dengan kasus cacat lahir, termasuk mikrosefali, kondisi ketika otak dan tengkorak bayi yang baru lahir lebih kecil dari ukuran normal.
Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia menetapkan rapat darurat pada 1 Februari untuk membahas virus tersebut, yang menyebar dengan pesat di Amerika, dengan tiga hingga empat juta kasus diperkirakan akan tercatat tahun ini. (AFP)
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...