Hujan Lebat di Jabodetabek Lima Hari ke Depan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyebutkan, berdasarkan hasil observasi cuaca bersama Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kawasan Jabodetabek diprediksikan akan diguyur hujan dalam lima hari ke depan.
Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca BPPT Tri Handoko Seto di Jakarta, Minggu (31/1), mengatakan hujan lebat akan kembali mendatangi wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya, berdasarkan dari hasil prediksi dan pengamatan BPPT bersama BMKG akan terjadi peningkatan curah hujan di Jabodetabek mulai Minggu (31/1) malam hingga Jumat (5/2).
"Sejak 31 Januari sampai dengan 5 Februari, diperkirakan akan terjadi hujan lebat di Jabodetabek dengan intensitas rata-rata harian sekitar 40 mm per hari. Curah hujan cukup tinggi ini kemungkinan akan terjadi selama hampir seminggu ke depan," katanya.
Lebih lanjut Seto mengatakan, meski curah hujan harian tidak ekstrem, tetapi karena diprediksi akan terjadi setiap hari selama sekitar satu minggu, maka peluang terjadinya genangan mulai awal Februari cukup besar.
"Hal ini disebabkan kondisi tanah di Jabodetabek sudah jenuh akibat hujan yang terjadi di hari-hari sebelumnya," kata dia.
Seto juga memperkirakan puncak musim hujan Jabodetabek akan mulai terjadi di akhir Januari ini. "Melihat prediksi seminggu ke depan, sepertinya kita mulai memasuki puncak musim hujan Jabodetabek." Intensive Observation Period
Saat ini, Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) BPPT, bekerjasama dengan BMKG, tengah melakukan kegiatan pengamatan atmosfer secara intensif atau Intensive Observation Period (IOP), selama periode puncak musimhujan, mulai dari 18 Januari-16 Februari 2016, untuk mengetahui cuaca ekstrem penyebab banjir di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.
Selama dalam kegiatan observasi, dioperasikan beberapa alat yakni mobile radar, radiosonde, radiometer, microrain radar, dan AWS. Mobile radar BPPT dioperasikan dari kawasan Geostechm Puspiptek, Tangerang Selatan, untuk
mengamati pergerakan dan pertumbuhan awan hujan yang melintas di wilayah DKI Jakarta. Sedangkan radiosonde, radiometer, microrain radar, dan AWS ditempatkan di Stasiun Klimatologi BMKG Dramaga, Bogor.
Prediksi cuaca, terutama hujan yang dipasok oleh data pengukuran secara intensif ini akan terus dioperasikan dan diinformasikan kepada masyarakat, kata dia.
"Dengan model prediksi dan seperangkat instrumen yang kami operasikan secara intensif ini, kami berupaya sedini mungkin memberi informasi akurat tentang kejadian hujan sebagai deteksi dini ancaman banjir," katanya.
Masyarakat dan media, dapat melihat prediksi spasial 24 jam ke depan, dan prediksi harian di beberapa titik selama tujuh hari ke depan yang ditampilkan di website BBTMC BPPT pada laman wxmod.bppt.go.id. (Ant)
Editor : Bayu Probo
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...