Ledakan di Gereja Samarinda, DPR: Upaya Adu Domba Umat
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Sodik Mudjahid menilai teror bom molotov di halaman parkir Gereja Oikoumene Jalan Cipto Mangunkusumo Samarinda, Kalimantan Timur hari Minggu (13/11) merupakan upaya mengadu domba dan memecah belah umat beragama.
“Upaya mengadu domba dan memecah belah umat beragama selalu dan akan terus berlangsung,” kata Sodik saat dihubungi satuharapan.com, di Jakarta, hari Minggu (13/11).
Atas peristiwa tersebut, kata Sodik aparat keamanan dan pemerintah harus extra waspada untuk melakukan pengamanan dan upaya tambahan untuk melakukan pembinaan kerukunan.
“Demo yang kabarnya akan terjadi lagi tanggal 25 November rawan disusupi pihak-pihak yang akan mengadu domba,” kata dia.
Apalagi beberapa aksi teror dilakukan per orangan. Individu-individu itu tidak bertemu dengan siapapun untuk merencanakan aksinya.
Menurut Sodik, mereka merasa “terpanggil” untuk melakukan serangan teror karena terpengaruh bahan bacaan, tontonan, dan diskusi di media sosial. Semua itu dianggap mampu membangkitkan semangat dan memberi motivasi diri untuk melakukan aksi teror.
“Harus melakukan cara pendekatan keamanan, pendekatan pembinaan dan penegakan hukum yang adil untuk semua orang di mata hukum,” kata dia.
Seorang pria tak dikenal melempar sebuah bom molotov di halaman parkir gereja Oikoumene AKBP RT 03 No 32 di Jalan Cipto Mangunkusumo Kelurahan Sengkotek Kecamatan Loa Janan Ilir, Samarinda, Kalimantan Timur, hari Minggu (13/11).
“Sekitar pukul 10 WITA, jemaat yang selesai melaksanakan kegiatan ibadah keluar melalui pintu depan menuju ke parkiran. Tiba-tiba datang orang yang tidak dikenal melemparkan sesuatu yang diduga jenis bom molotov,” kata seorang saksi mata, Daniel Duma di Samarinda, hari Minggu (13/11).
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Ajax Akan Gunakan Lagi Logo Tahun 1928
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Klub sepak bola Liga Belanda, Ajax Amsterdam, kembali menggunakan logo la...