Legislator Apresiasi Sikap Pemerintah Hadapi Ekonomi Global
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Ketua Badan Anggaran DPR RI, Said Abdullah memberi apresiasi positif terhadap sikap responsif pemerintah dalam menghadapi perlambatan ekonomi global yang juga berimbas ke perekonomian domestik.
"Respons pemerintah sangat melegakan. Ini semakin membangkitkan harapan bahwa komitmen pemerintah dalam membenahi ekonomi sudah on the track (sesuai jalur)," kata Said di Jakarta, Kamis (27/8).
Ia mengatakan, paket kebijakan pemerintah, seperti penurunan bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR), bebas visa untuk turis asing dari sejumlah negara dan penggunaan produk dalam negeri, diyakini menjadi stimulator sehingga kegiatan ekonomi domestik kembali bergeliat.
Said meminta masyarakat Indonesia tidak perlu terlalu khawatir dengan gejolak nilai rupiah yang kini menembus level Rp14.000 per dolar AS.
"Apalagi, pelemahan mata uang ini hampir merata terjadi di seluruh kawasan. Oleh karena itu, pelemahan rupiah ini harus dilawan dengan mengandalkan semua potensi sumber daya yang dimiliki bangsa Indonesia," ujar dia.
Ia mengatakan, salah satu caranya ialah dengan menciptakan produk kreatif dan inovatif yang berdaya saing tinggi. Hal itu, Said melanjutkan, akan menjadi momentum mengembalikan kejayaan produksi dalam negeri.
"Saya berharap masyarakat tidak panik dengan perkembangan situasi rupiah yang terus melemah karena pemerintah terus melakukan pengawasan dan kontrol terhadap berbagai sektor," kata dia.
Anggota Komisi XI DPR tersebut juga mengatakan bahwa potensi ekonomi bangsa Indonsia sangat besar. Kekayaan ini menjadi modal bagi anak bangsa untuk bersaing di kancah global.
Said optimistis kondisi ekonomi Indonesia akan membaik ke depan karena saat ini pemerintah sangat serius melakukan pembenahan fundamental ekonomi.
"Hasil dari pembenahan secara struktural ini memang tidak semudah membalikan telapak tangan. Namun hasil perbaikan struktural ini akan terlihat dalam beberapa tahun kedepan," kata dia.
“Paling tidak, pemerintah meletakan pondasi dasar yang kuat bagi perekonomian nasional Indonesia,” ujar Said melanjutkan bahwa dirinya yakin Indonesia tidak akan mengalami resesi.
Ia pun menjelaskan, secara fundamental ekonomi Indonesia masih kuat, bahkan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih dikisaran 4,67 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan sejumlah negara yang menjadi mitra dagang Indonesia," ujarnya.
Said mengatakan bahwa kondisi Indonesia saat ini sangat berbeda dengan krisis 1998. Ia menerangkan, saat itu pertumbuhan ekonomi Tanah Air minus 13 persen, sedangkan saat ini ekonomi Indonesia tumbuh positif sehingga tak mungkin terjadi krisis. (Ant)
Editor : Eben E. Siadari
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...