Legislator Minta KAI-Pertamina Perbaiki Diri Dibanding Berselisih
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Anggota Komisi V DPR RI Saleh Husin meminta PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan Pertamina segera memperbaiki diri masing-masing dibanding berselisih, agar kecelakaan di Bintaro tidak terulang di masa mendatang.
"Untuk menentukan penyebab kecelakaan serahkan saja kepada investigasi yang dilakukan Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT," kata Saleh Husin di Jakarta, Jumat (13/12).
Menurut Saleh Husin, memang dapat dinilai hal yang wajar bila KAI ingin mengambil langkah gugatan hukum perdata tetapi sebaiknya tetap menunggu hasil penyelidikan yang dilakukan KNKT.
Politisi Partai Hanura itu menilai lebih baik bila saat ini berbagai pihak terfokus pada upaya perbaikan sistem seperti bagaimana cara terbaik untuk meningkatkan kesadaran tertib berlalu lintas.
Anggota Komisi V DPR RI lainnya, Teguh Juwarno juga menginginkan agar baik KAI dan Pertamina tidak perlu melontarkan ancaman untuk menuntut dan lebih baik menunggu hasil KNKT.
Politisi Partai Amanat Nasional itu juga menginginkan agar Komisi VI BUMN yang merupakan mitra dari Kementerian BUMN bisa berperan aktif dalam mendamaikan kedua BUMN itu.
Teguh lebih menginginkan agar berbagai pihak yang memang memiliki kewenangan untuk segera membenahi perlintasan sebidang agar kejadian kecelakaan tidak terulang kembali.
PT KAI berencana untuk menggugat pihak yang dinilai bersalah sehingga mengakibatkan tabrakan antara KRL dan truk tangki BBM di Bintaro, Senin (9/12).
Sementara itu Humas Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, pihaknya masih belum mempersiapkan diri terhadap gugatan hukum apapun dan masih menunggu hasil penyelidikan dari lembaga yang berwenang.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Evert Erenst Mangindaan mengatakan, berbagai pihak terkait diminta bekerja lebih keras dalam meningkatkan keselamatan di moda transportasi kereta api di Indonesia.
"Ke depan dibutuhkan kerja yang lebih keras lagi untuk mempertahankan peningkatan aspek keselamatan di moda kereta api sehingga program `zero accident` dapat terealisasi," kata EE Mangindaan dalam paparan akhir tahun kinerja perhubungan di Kemenhub, Jakarta, Rabu (11/12).
Menhub juga menyebutkan bahwa telah dilakukan pula pencegahan kecelakaan kereta dengan penggunaan teknologi. "Upaya-upaya tersebut setiap tahun menunjukkan tren yang sangat positif dalam penurunan tingkat kecelakaan dan korban," katanya.
Sebagai perbandingan, ungkap dia, pada tahun 2011 tercatat total jumlah kecelakaan kereta api sebanyak 33 kali dengan korban 112 orang.
Sedangkan pada tahun 2012 jumlah kecelakaan turun menjadi 31 kali dengan jumlah korban 49 orang. (Ant)
Duta Besar: China Bersedia Menjadi Mitra, Sahabat AS
BEIJING, SATUHARAPAN.COM-China bersedia menjadi mitra dan sahabat Amerika Serikat, kata duta besar C...