Lembaga Dakwah PBNU Gelar Doa untuk Gempa Aceh
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Aceh kembali diguncang gempa bumi pada hari Rabu (7/12) lalu. Meski tak berpotensi Tsunami, gempa 6,4 skala richter tersebut meluluhlantakkan Pidie dan sekitarnya. Puluhan korban meninggal dan ratusan lainnya dirawat di rumah sakit.
Prihatin atas gempa yang terjadi di Aceh, Lembaga Dakwah PBNU menggelar doa bersama pada hari Kamis (8/12). Acara yang bertempat di Mesjid Al-Amin Komplek RJA DPR Kalibata Jakarta Selatan itu sekaligus dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1438 H.
Dalam kesempatan itu, Ketua Lembaga Dakwah PBNU, KH Maman Imanulhaq menyebut jika bencana adalah peringatan Tuhan agar manusia senantiasa melakukan refleksi dan introspeksi diri.
Maman menambahkan, musibah ini bisa jadi adalah peringatan keras bagi para elit politik dan pemimpin negeri ini agar berlaku adil dan amanah.
“Ini bencana kemanusiaan, apapun agama dan keyakinannya sudah selayaknya kita mendoakan dan peduli atas gempa yang menimpa Aceh ini," kata dia.
Menurut Anggota Komisi VIII DPR RI itu bencana Aceh ini adalah momentum untuk bersatu padu atas dasar kemanusiaan mengulurkan bantuan. Gempa Aceh merupakan bencana kemanusiaan universal.
Maman pun minta agar negara menetapkan gempa Aceh sebagai bencana nasional.
“Negara harus hadir di tengah-tengah para korban. Mitigasi bencana harus jadi kurikulum di sekolah dan bahan sosialisasi di semua institusi pemerintahan. Begitu pula Perda bencana di daerah-daerah rawan bencana sangat dibutuhkan,” kata dia.
”Semua elemen dan kekuatan bangsa, mari kita salurkan bantuan. Kita panjatkan doa semoga korban diberi kesabaran dan ketabahan menghadapi ujian ini."
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...