Lemhannas Beri Perhatian Pada Ketahanan Budaya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) menekankan ketahanan budaya, dikarenakan konflik-konflik sosial politik yang ada dewasa ini juga memicu konflik primordial di Indonesia. Gubernur Lemhanas Budi Susilo Soepandji mengemukakannya dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi I DPR RI dengan Lemhanas (Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia) dan Wantannas (Dewan Ketahanan Nasional), yang berlangsung pada Selasa (11/6) di Jakarta.
Dalam rapat yang membahas Rencana Kinerja Pemerintah (RKP) Lembaga Ketahanan Nasional RI dan Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) Tahun 2014, serta perubahan Rencana Kinerja Anggaran Kementerian atau Lembaga (RKA – K/L) Tahun 2013, Budi Susilo mengatakan bahwa pewacanaan Laboratorium Kepemimpinan Nasional adalah salah satu elemen penting untuk membentuk pemimpin di negeri ini
“Saat ini kami juga memperhatikan ketahanan budaya, karena konflik-konflik yang ada di dalam negeri sesungguhnya berkaitan dengan ketahanan energi, dan berbagai macam sumber daya alam yang tidak lagi memadaî,” ujar Budi menanggapi pertanyaan Tri Tamtomo. Anggota Komisi I dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) ini melontarkan pertanyaan seputar konflik internasional dan kemungkinan rentannya ketahanan ideologi bangsa karena krisis budaya dan moral.
Budi Susilo Soepandji mengatakan apabila laboratorium ketahanan nasional sungguh-sungguh terwujud maka diharapkan ketahanan budaya pun terwujud. “Laboratorium ini akan menjadi embrio sehingga menjadi cikal bakal suatu generasi yang benar-benar memiliki semangat kepemimpinan yang lengkap bagi bangsa ini” jelas Budi Soesilo.
Lemhannas memperdalam tentang ketahanan nasional dalam laboratorium ketahanan nasional, lanjutnya, karena dalam kajian strategis ketahanan nasional perlu ada pembagian kawasan yang secara khusus membagi ketahanan di Indonesia antara Indonesia Bagian Barat, Tengah dan Timur. "Hal ini untuk antisipasi ancaman geopolitik internasional yang mungkin masuk ke salah satu kluster wilayah tersebut” ujar Budi Susilo.
Budi Susilo juga mengatakan bahwa dalam kaitan antara ketahanan multi dimensional dan kepemimpinan, maka diselenggarakan juga pelatihan kepemimpinan bagi para calon kepala daerah yang hendak mengikuti pemilihan kepala daerah langsung.
“Khusus bagi para calon-calon pemimpin daerah yang akan ikut pilkada maka mereka kami wadahi dengan Program Pemantapan Pimpinan Daerah Angkatan (P3DA)” pungkasnya.
Dalam rapat yang dihadiri oleh sebelas anggota Komisi I DPR-RI, Gubernur Lemhanas Budi Soesilo Soepandji beserta jajarannya, hadir pula Sekretaris Jenderal Wantannas Letjen TNI Bambang Dharmono beserta jajarannya, diawali dengan pembahasan pagu indikatif dari kedua lembaga tersebut,
Editor : Windrarto
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...