Letusan Gunung Kelud, Polri Siaga Amankan Yogyakarta
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Letusan Gunung Kelud dengan mengirimkam abu vulkaniknya hingga ke Yogyakarta membuat berbagai pihak mengantisipasi kemungkinan kerawanan. Kepolisian Kota Besar (Poltabes) Yogyakarta selaku pihak yang bertanggung jawab atas keamanan wilayah Yogyakarta akan melakukan berbagai hal untuk tetap menjaga situasi aman.
Ditemui di perempatan Tugu Yogyakarta pada Jum’at (14/2) malam, Kapoltabes Yogyakarta Kombespol Slamet Santoso menyatakan bahwa pihak kepolisian telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk menciptakan suasana Yogyakarta tetap kondusif.
“Kami sudah menerjunkan aparat yang terdiri dari 400 anggota dari Polresta Yogyakarta dan 200 personel dari Polda untuk disebar di 24 titik yang menjadi sentral arus lalu lintas, salah satunya adalah perempatan Tugu. Tujuan dari penyebaran anggota tersebut adalah untuk mengatur arus lalu lintas agar tetap lancar,” kata Kombespol Slamet Santoso.
Upaya lain yang ditempuh oleh kepolisian adalah mengamankan sektor transportasi.
“Kami sudah mengamankan tiga titik yang menjadi simpul transportasi, yaitu Terminal Giwangan, Stasiun Lempuyangan, dan Stasiun Tugu. Di sana para anggota berusaha untuk mengendalikan suasana agar tetap kondusif karena ada lonjakan penumpang. Dari pantauan terakhir, hari ini sebanyak 8.000 penumpang, baik yang menggunakan bus maupun kereta api sudah berangkat ke arah barat,” kata dia.
Abu vulkanik Gunung Kelud yang mengganggu jalur penerbangan mengakibatkan bandara internasional Adi Sutjipto ditutup untuk waktu yang belum ditentukan. Para penumpang yang menggunakan jasa penerbangan tak sedikit yang beralih menggunakan transportasi darat sepeti bus dan kereta api. Lonjakan penumpang inilah yang diantisipasi oleh kepolisian.
Di sisi lain, Babinkamtibmas dan Babinsa juga telah beroperasi, khususnya ke desa-desa untuk menggiatkan siskamling.
“Saya sudah menginstruksikan, dan telah dijalankan, kepada Babinkamtibmas dan Babinsa untuk keliling ke desa-desa agar menggiatkan ronda atau siskamling. Hal ini penting karena kami mengantisipasi tindakan yang tidak diinginkan dari orang-orang yang tak bertanggungjawab,” kata Slamet Santoso.
Disinggung tentang upaya kepolisian dalam mengatasi abu vulkanik yang mengganggu para pengendara di jalan raya, Kombespol Slamet Santoso menyatakan bahwa telah bekerjasama dengan Pemerintah Kota (pemkot) Yogyakarta, yaitu menyediakan water canon dan pemadam kebakaran.
“Pihak kepolisian telah mengerahkan empat water canon, sedangkan dari pemkot telah mengerahkan 16 mobil pemadam kebakaran untuk menyempot abu vulkanik yang memenuhi jalan raya. Tujuan dari penyemprotan ini adalah untuk mengurangi debu abu vulkanik sekaligus meminimalisir resiko kecelakaan karena abu vulkanik membuat aspal menjadi lebih licin sehingga resiko kendaraan tergelincir akan semakin besar,” demikian kata Kombespol Slamet Santoso.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...