Empat Meninggal dan 56.089 Mengungsi Akibat Letusan Gunung Kelud
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Sabtu (15/2) mengklarifikasi berita yang beredar di media massa bahwa diberitakan jumlah korban meninggal akibat erupsi Gunung Kelud ada tujuh orang. Namun setelah BNPB melakukan cek ulang ke Kec. Ngantang Kab Malang dan bertemu dengan Kepala Desa, BPBD dan TNI di lapangan diketahui bahwa informasi tersebut tidak benar.
Ada beberapa korban yang dihitung 2 kali dengan nama sebutan yang berbeda.
Hingga saat ini jumlah korban erupsi Gunung Kelud ada empat orang meninggal dan 56.089 jiwa mengungsi, dan tidak ada yang hilang.
Empat koran meninggal adalah Pontini atau dipanggil Mbok Nya (60) perempuan warga Dusun Plumbang, Desa Pandansari, Kec Ngantang, Kab Malang karena sesak nafas akibat abu vulkanik. Sahiri atau dipanggil Sair (70) pria warga Dusun Ngutut, Desa Pandasari, Kec Ngantang, Kab Malang karena tertimpa tembok saat menunggu kendaraan evakuasi lalu Sanusi (80) pria warga Dusun Plumbang, Desa Pandansari, Kec Ngantang, Kab Malang karena sesak nafas saat berlindung di bawah meja dan Sutinah (97) perempuan dari Dusun Ngadirejo, Desa Sumberagung, Kec. Ngantang, Kab. Malang yang meninggal karena sesak nafas.
Keempat korban tinggal di desa yang berada di radius tujuh km dari puncak kawah Gunung Kelud. Tebal abu di lokasi korban 20 cm. Daerah Kec Ngantang, Kab Malang adl salah satu daerah yang parah terkena dampak erupsi.
Selain abu tebal juga terkena lontaran batu diameter 5-8 cm. Atap-atap rumah tertimpa pasir sehingga beberapa rumah, sekolah, toko dan lainnya roboh.
Pengungsi hingga Sabtu (15/2) 15.00 WIB tercatat 56.089 jiwa di 89 titik, di Kabupaten Kediri 10.895 jiwa di 38 titik, Kota Batu 11.084 jiwa di 26 titik, Kabupaten Blitar 8.193 jiwa di tiga titik, Kabupaten Malang 25.150 jiwa di 17 titik, dan Kabupaten Jombang 767 jiwa di lima titik.
Aktivitas G. Kelud menunjukkan penurunan. Hanya tremor menerus dengan intensitas sedang. Status Awas, dan radius 10 km harus dikosongkan. Saat ini masih ada warga yang belum mengungsi sehingga aparat dan relawan masih banyak melakukan evakuasi.
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...