Leunca, Lalapan Sekaligus Obat Multiguna
SATUHARAPAN.COM – Buah leunca sangat populer di kalangan masyarakat Sunda. Di rumah makan Sunda, dengan mudah dapat ditemukan buah leunca, disajikan sebagai lalapan bersama daun salada, kacang panjang, mentimun, dan daun surawung atau kemangi.
Leunca juga disajikan dalam menu olahan karedok leunca, bersama ulekan cabai rawit merah, kencur, bawang putih, gula merah, dan terasi bakar. Ataupun dalam olahan menu ulukutek leunca yang menggoda, yakni tumis leunca bersama oncom.
Leunca memiliki banyak nama lokal. Wikipedia.org menyebutkan leunca juga dikenal dengan nama ranti (bahasa Jawa), bobosa (Maluku), long kui (Tiongkok), enab el-deeb (Arab). Dalam bahasa Inggris, tumbuhan ini dikenal sebagai (European) black nightshade.
Leunca yang dikenal secara internasional lewat nama ilmiah Solanum nigrum L, ini adalah tumbuhan anggota suku terung-terungan (Solanaceae). Tumbuhan ini berasal dari Asia Barat dan kemudian menyebar ke seluruh penjuru dunia.
Tanaman ini termasuk ke dalam golongan semak, dengan tinggi lebih kurang 1,5 m. Leunca memiliki akar tunggang dengan warna putih kecokelatan.
Batang tumbuhannya tegak, berbentuk bulat, lunak, dan berwarna hijau. Daunnya tunggal, berwarna hijau, lonjong, tersebar dan mempunyai tangkai. Pangkal dan ujung daun meruncing dengan tepi rata. Pertulangan daunnya menyirip.
Bunganya berupa bunga majemuk dengan mahkota kecil, bangun bintang, berwarna putih, benang sari berwarna kehijaunan dengan jumlah lima buah. Tangkai bunga berwarna hijau pucat dan berbulu.
Buahnya berbentuk bulat, jika masih muda berwarna hijau, dan berwarna hitam mengkilat jika sudah tua. Ukurannya sebesar kacang kapri. Biji berbentuk bulat pipih, kecil-kecil, dan berwarna putih.
Manfaat Leunca
Selain dimanfaatkan sebagaiyang sayuran, leunca telah digunakan sebagai obat-obatan lebih dari 2000 tahun. Di Tiongkok, buah leunca sudah dimanfaatkan sebagai antibakteri, diuretik, dan penurun demam. Di India, daun leunca digunakan untuk mengobati inflamasi dan penyakit kulit.
Menurut Aldizal Mahendra, dari Farmasi Universitas Padjadjaran, dikutip dari pikiranrakyat.com, buah leunca mengandung bahan antiseptik, anti inflammasi dan antidisentri.
Buah dan jusnya, dapat menyembuhkan penyakit perut dan demam, sedangkan tunasnya dapat digunakan untuk penyakit kulit. Selain itu, bunga dan daunnya dapat digunakan sebagai penurun panas dan melawan efek overdosis dari alkohol. Daunnya dapat digunakan sebagai obat cacing, nyeri pada sendi, serta sakit telinga.
Ekstrak kering buah leunca memiliki ektivitas imunostimulan atau efek meningkatkan sistem daya tahan tubuh. Selain itu, bunga dan daunnya dapat digunakan sebagai penurun panas dan melawan efek overdosis dari alkohol.
Penelitian Antikanker
Menurut Cancer Chemoprevention Research Center (CCRC) Fakultas Farmasi UGM yang dikutip dari situs ccrcfarmasiugm.com, buah leunca juga bisa menjadi obat kanker yang alami dan mujarab, karena buah tersebut mengandung senyawa solasonine, solasodine, solamargine, dan solanine. Senyawa itu, bisa menghambat pertumbuhan sel kanker yang tak terkendali.
Ekstrak etanolik leunca pada dosis tinggi, dapat menginduksi apoptosis sel kanker hati. Selain itu ekstrak etanolik buah leunca yang telah matang dapat menghambat proliferasi sel kanker payudara. Senyawa-senyawa itu bisa mengatasi gangguan kanker, yakni kanker payudara, leher rahim, lambung dan saluran pernapasan.
Editor : Sotyati
Kesamaan Persepsi Guru dan Orangtua dapat Cegah Kekerasan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Co-founder Sehat Jiwa Nur Ihsanti Amalia mengatakan, kesamaan persepsi an...