Lewat Dua Foto Instagram, Ani Yudhoyono Pamit

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ibu Negara Republik Indonesia Ani Yudhoyono mengunggah dua foto di akun Instagram-nya, @aniyudhoyono, Minggu (19/10) sekitar pukul 14.00 WIB. Lewat dua foto tersebut, dia menyampaikan ucapan perpisahan keluarga Presiden.

Pada foto pertama, Ani Yudhoyono terlihat berdiri di samping Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang duduk di kursi.

Di sebelah Ibu Ani ada sang menantu Annisa Pohan beserta suaminya, Agus Harimurti Yudhoyono. Sementara di antara Annisa dan Agus, berdiri putri mereka yaitu Almira Tunggadewi Yudhoyono.

Di sisi kanan Presiden SBY, berdiri keluarga Edhie Baskoro bersama Aliya Rajasa. Dalam foto tersebut, Aliya tampak sedang menggendong putera mereka, Airlangga Stariadi Yudhoyono.

Mereka semua mengenakan batik dan tampak seperti sedang berada di ruang kerja Presiden SBY. "Mohon maaf apabila selama 10 tahun memimpin negeri tercinta ini, ada tutur kata atau perilaku kami yang tak berkenan di hati bapak, ibu, dan saudara sekalian, rakyat Indonesia," tulis Ani Yudhoyono.

Ibu Negara melanjutkan tulisannya, "Sesungguhnya dengan segala kekurangan yang kami miliki, kami ingin berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara. Salam sayang kami."

Foto kedua

Foto selanjutnya masih dengan suasana berpamitan, dia mengunggah sosok Presiden SBY dan Ani Yudhoyono. Itu pun tampak punggung saja.

Dalam foto ini, mereka terlihat sedang berjalan membelakangi kamera, bergandengan tangan. Pesan bernada pamit pun iku disertakan bersama foto ini.

"Pergi tampak punggung," tulis Ibu Negara, di caption foto yang diunggah sekitar pukul 15.00 WIB ini. Dia melanjutkan pesannya dengan menulis, "Siap kembali ke tengah masyarakat biasa, serta menikmati indahnya Tanah Airku --- Leaving with Respect!"

Presiden SBY akan mengakhiri jabatan periode kedua sebagai Presiden Republik Indonesia, Senin (20/10). Setelah pelantikan pasangan penggantinya di Kompleks Parlemen pada pagi hari dan menggelar pisah sambut di Istana pada petang harinya, Presiden SBY akan meninggalkan Istana Negara.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja