Wapres Boediono Resmikan Empat Museum
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Wakil Presiden Boediono meresmikan empat museum di sejumlah daerah untuk melestarikan peradaban bangsa Indonesia serta menyampaikan informasi sejarah pada generasi muda.
"Museum memiliki arti penting sebagai upaya untuk pembangunan bangsa, mengapresiasi sejarah serta untuk memberikan berkelanjutan sejarah bangsa Indonesia," kata Boediono saat memberikan sambutan sekaligus penandatangaan prasasti empat museum di Istana Wapres Jakarta, Minggu (19/10).
Hadir dalam acara itu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang Kebudayaan Wiendhu Nuyanti, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang Pendidikan Musliar Kasim.
Empat museum yang diresmikan Wapres adalah Museum Perang Dunia Kedua dan Trikora di Pulau Morotai Maluku Utara, Empat Kluster Bangunan Museum Sangiran di Sragen, Jawa Tengah, Purna Pugar Candi Siwa di Kompleks Candi Prambanan Yogyakarta, serta Patung Ku Yakin Sampai Sana di Museum Nasional, Jakarta.
Boediono mengatakan, keempat museum tersebut merupakan rekonstruksi sejarah bagi bangsa Indonesia mengingat di lokasi itu pengunjuang bisa mengetahui mengenai berbagai macam informasi mengenai perjuangan dan kondisi sosial.
"Museum Perang Dunia kedua misalnya, bisa menjadi informasi bagaimana lokasi itu penting bagi saat pejuang Indonesia akan menjangkau Papua," kata Boediono.
Dikatakan Wapres museum adalah bagian sangat penting dari upaya melakukan membangun bangsa, yakni upaya sebuah bangsa untuk mengapresiasi harkat dirinya di dunia dan mengapresiasi keberlangsungan sejarahnya.
Pembangunan tak sekedar membangun gedung atau pabrik, tapi juga membangun sikap mental. "Salah satu caranya adalah dengan membangun museum," katanya.
Museum yang bagus, kata Wapres, adalah salah satu ciri khas negara maju karena di museumlah sebuah bangsa mempelajari dirinya sendiri, merekonstruksi masa lalunya, sebelum bisa bergerak maju.
Menteri Mohammad Nuh mengatakan untuk Museum Purna Pugar candi Siwa di Kompleks Candi Prambanan, dilakukan mengingat bangunan bersejarah tersebut rusak akibat gempa yang melanda Yogyakarta dan Jawa Tengah pada 27 Mei 2006.
Candi Prambanan mengalami kerusakan struktural di kaki, tubuh dan pagar bangunan candi. Upaya pemugaran Candi Brahma dan Candi Wisnu, Candi Wahana, Candi Pathok dan Apit Selatan dilakukan 2007 hingga 2013.
"Sedangkan candi terakhir yang dipugar pada 2013-2014 adalah Candi Siwa dan Apit Utara," kata Nuh.
Sementara patung Ku Yakin Sampai Di Sana, Nuh mengatakan, menggambarkan bahwa sebesar apapun halangan dan rintangan yang menghadang apabila diperjuangkan dengan niat ikhlas, penuh semangat, dan menjunjung tinggi persatuan akan mencapai hasil optimal. (Ant)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...