Liga Premier Inggris Ditangguhkan Tanpa Batas Waktu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Liga Premier Inggris mengumumkan perpanjangan masa penangguhan musim 2019/20 dengan tenggat waktu yang tak ditentukan karena pandemi virus corona, praktis membatalkan rencana sebelumnya yang sempat ingin melanjutkan kompetisi pada Mei.
"Musim 2019/20 hanya akan dilanjutkan ketika keadaan sudah aman dan patut untuk menggelar kompetisi lagi," demikian pengumuman laman resmi Liga Premier, Jumat (3/4).
"Tanggal dimulainya kembali musim 2019/20 saat ini masih ditinjau oleh seluruh pemangku kepentingan, mengingat dampak pandemi COVID-19 terus berkembang dan kami terus bekerja sama melewati masa-masa penuh tantangan ini," tulis pernyataan yang sama.
Kendati demikian, pernyataan tersebut tak sedikit pun menyinggung rencana untuk membatalkan musim 2019/20 sama sekali atau menganggapnya tidak terjadi.
Pernyataan yang sama juga menyatakan bahwa sisa pertandingan piala domestik yang masih belum dimainkan rencananya akan tetap dilanjutkan.
Rata-rata tim Liga Premier sudah memainkan 29 dari 38 pertandingan yang dijadwalkan dan Liverpool saat ini berada di puncak klasemen dengan koleksi 82 poin serta hanya butuh enam poin lagi untuk memastikan gelar juara.
Piala Liga Inggris sudah dimenangi oleh Manchester City pada awal Maret, sedangkan Piala FA terakhir kali masih berada di fase perempat final sebelum sepak bola ditangguhkan di Inggris.
Potong Gaji Pemain
Liga Premier Inggris juga berencana untuk memotong gaji para pemain dan pelatih hingga 30 persen dari total penerimaan tahunan untuk menjamin pendapatan bagi para pekerja klub yang terdampak pandemi virus corona.
"Klub-klub Liga Premier sepakat sepenuhnya untuk berbicara ke pemain mereka terkait kombinasi pengurangan kondisional dan pengalihan pendapatan tahunan mereka hingga 30 persen," demikian pernyataan laman resmi Liga Premier.
Rencana itu belum difinalisasi dan masih bisa berubah sesuai dengan perkembangan situasi.
Pihak Liga Premier akan berkonsultasi dengan serikat pemain PFA dan serikat manajer LMA dalam pertemuan bersama yang melibatkan pihak-pihak tersebut dengan perwakilan klub.
Klub-klub Liga Premier saat ini tengah didesak oleh pemerintah Inggris untuk mengurangi gaji para pemain mereka lantaran pandemi virus corona menimbulkan kesulitan ekonomi.
Parlemen Inggris bahkan mengusulkan agar tarif pajak mereka dinaikkan apabila tidak mau mengurangi gaji pemain.
Pemain Norwich City sebelumnya menyatakan bersedia dipotong gajinya supaya jajaran pekerja klub itu bisa tetap mendapat pendapatan penuh.
Namun, sejumlah klub seperti Tottenham Hotspur dan Newcastle United malah mengurangi gaji pekerjanya bahkan merumahkan mereka ketimbang memotong sebagian dari bayaran pemain yang jumlah berkali-kali lipat. (Ant)
Stray Kids Posisi Pertama Billboard dengan Enam Lagu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Grup idola asal Korea Selatan Stray Kids berhasil menjadi artis pertama d...