Lima Warga Arab Saudi Meningal Akibat Virus Mirip SARS
AL-AHSA, SATUHARAPAN.COM - Lima orang di Arab Saudi dinyatakan meninggal akibat virus yang mirip dengan SARS, dan dua lainnya diberitakan sakit parah. Demikian dikatakan pejabat kesehatan Arab Saudi, Kamis (2/5).
Kantor berita SPA, seperti dikutip BBC London mengatakan, ketujuh kasus itu semua warga dari provinsi al-Ahsa di timur negara itu.
Kematian itu disebabkan oleh Novel coronavirus (NCoV) yang menyebabkan pneumonia dan kadang-kadang mengakibatkan gagal ginjal. Virus ini masih famili dengan salah satu virus yang menyebabkan wabah Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) yang muncul di Asia pada tahun 2003.
Novel coronavirus adalah keluarga besar virus yang termasuk pilek dan SARS. NCoV menyebabkan infeksi pernafasan pada manusia dan hewan. Kemungkinan virus ini bermutasi atau terinfeksi pada hewan dan telah membuat lompatan ke manusia.
Dalam pernyataan yang dirilis oleh SPA, Kementerian Kesehatan Saudi mengambil semua tindakan pencegahan bagi orang-orang yang telah melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi. Petugas kesehatan juga telah mengambil sampel dari mereka untuk memeriksa apakah mereka terinfeksi. Tidak dirincian berapa banyak orang telah diuji untuk penyakit ini.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan kasus ini bukan dari keluarga virus yang sama. Informasi yang diperoleh tidak menunjukkan tentang perjalanan terakhir penderita atau jenis hewan yang kontak dengan pasien.
Catatan WHO, pada bulan Maret, te;ah dilaporkan 17 kasus yang dikonfirmasi terinfeksi NCoV di seluruh dunia, termasuk 11 kematian. Kasus itu terdeteksi di Arab Saudi, Yordania, Jerman dan Inggris.
Menurut WHO, kasus kematian akibat NCoV yang terakhir adalah seorang pria 73 tahun dari Uni Emirat Arab pada bulan Maret. Pada bulan Februari, seorang pasien meninggal di rumah sakit di Birmingham, Inggris, setelah tiga anggota keluarganya terinfeksi. Diperkirakan mereka terinfeksi dalam perjalanan di Timur Tengah dan Pakistan.
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...