Linkedin Uji Coba Fitur Stories
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Jejaring sosial berorientasi bisnis, LinkedIn, dilaporkan tengah menguji coba secara internal fitur Stories mirip yang dimiliki Snapchat dan Instagram.
Menurut kepala produk konten LinkedIn, Pete Davies, dikutip dari The Verge, Jumat (28/2, bahwa fitur tersebut merupakan “format percakapan baru" untuk percakapan bisnis.
Fitur Stories tersebut akan menawarkan cara yang lebih ringan, lebih kasual, untuk berinteraksi di dunia bisnis, dibandingkan pesan dan unggahan resmi yang menjadi bagian terbesar interaksi di LinkedIn.
Sebagai contoh, Davies mengatakan perusahaan dapat menggunakan Stories untuk berbagi "momen penting dari acara kerja" atau "tips dan trik yang membantu orang bekerja lebih baik."
Fitur Stories pertama kali diperkenalkan oleh Snapchat tahun 2013, sebelum Instagram menggunakan gagasan itu dan membawa fitur tersebut ke popularitas yang lebih tinggi pada 2016.
Aplikasi lain, termasuk Facebook, WhatsApp, dan YouTube, juga memiliki Stories sendiri.
Secara teknis, ini bukan kali pertama LinkedIn berkecimpung dalam format Stories. Pada 2018 mereka menguji fitur serupa yang dinamai "Student Voices" yang memungkinkan mahasiswa mengunggah video ke "campus playlist" yang hidup ada di aplikasi LinkedIn.
Namun, fitur Student Voice terbatas, baik dalam hal siapa saja yang dapat menggunakannya (mahasiswa), maupun apa yang dapat mereka unggah (hanya video, tanpa fitur yang ditawarkan, seperti Instagram). Sehingga, fitur Stories LinkedIn yang baru nanti diperkirakan akan menjadi layanan yang lebih luas.
Saat ini, LinkedIn sedang menguji fitur tersebut secara internal, dengan rencana untuk tes publik yang lebih luas "dalam beberapa bulan mendatang." (Ant)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...