Lonely Planet: Indonesia Wajib Dikunjungi 2019, Bali Makin Populer bagi Turis Millennial
AUSTRALIA, SATUHARAPAN.COM – Panduan wisata asal Australia, Lonely Planet, pada awal pekan ini, 7 Januari 2019, menulis laporan soal kawasan-kawasan wisata yang akan menjadi “trending” di kalangan millennial di tahun 2019.
Dalam laporan tersebut, seperti dilaporkan Erwin Renaldi dari abc.net.au, disebutkan Bali (Denpasar) menjadi salah satu tujuan yang akan populer di kalangan turis generasi millennial pada tahun 2019, menurut aplikasi pemesanan tiket maskapai udara.
Pemesanan tiket ke Bora-bora di kawasan Pasifik Selatan mengalami peningkatan tertinggi, yakni hingga 24 persen, diikuti dengan negara di Karibia Sint Marteen, tempat bermain ski di Colorado (AS) Aspen, dan Bali (Denpasar).
Sebelumnya, Lonely Planet telah memasukkan Indonesia sebagai satu-satunya negara di kawasan Asia Tenggara yang masuk dalam daftar 10 negara terbaik untuk dikunjungi di tahun 2019.
Indonesia menempati peringkat ketujuh, mengalahkan negara-negara eksotis lain, seperti Belarusia di Eropa, dan dua kawasan di Karibia São Tomé & Príncipe, dan Belize.
Terlepas dari serangkaian bencana yang menerjang kawasan-kawasan pariwisata di Indonesia pada tahun lalu, Lonely Planet mengatakan Indonesia masih aman untuk dikunjungi.
Dikutip dari situs resminya, Lonely Planet menyatakan berkat investasi besar-besaran di infrastruktur udara, darat, dan laut, Indonesia menjadi lebih mudah untuk dijelajahi.
Ditambah pula dengan akses bebas visa yang kini bisa dinikmati warga dari 169 negara. “Pergi sekarang, sebelum semua rahasianya terungkap,” tulis Lonely Planet.
Bali Masih Jadi Favorit Warga Australia
Di kalangan warga Australia, Indonesia tetap menjadi salah satu tujuan favorit untuk berlibur, meski masih terbatas hanya Bali.
Pada awal tahun 2018, Biro Statistik Australia mencatat Indonesia berada di urutan kedua tujuan wisata paling populer warga Australia, setelah Selandia Baru.
Jumlah kunjungan turis asal Australia ke Pulau Dewata di tahun 2017 mencapai 1,18 juta orang.
Tetapi, dibandingkan dengan tahun sebelumnya, jumlah ini menurun 5 persen, yang artinya warga Australia mulai mencari tempat-tempat wisata selain Bali.
Menurut situs Traveller.com.au, saat Bali digemparkan dengan aksi bom di tahun 2002 dan 2003, ada penurunan kunjungan warga Australia ke Bali hingga 50 persen.
Tapi jumlah penurunan itu hanya bersifat sementara, karena di tahun-tahun berikutnya terus mengalami peningkatan.
Dalam waktu satu dekade, periode 2006 hingga 2016, jumlah turis Australia yang berkunjung ke Bali telah meningkat hingga 546 persen.
Enam Manfaat Minum Air Putih Usai Bangun Tidur
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Terdapat waktu-waktu tertentu di mana seseorang dianjurkan untuk me...