Longsor di Guatemala Tewaskan 161 Orang
SANTA CATARINA PINULA, SATUHARAPAN.COM – Jumlah korban tewas akibat longsor di desa Guatemala bertambah menjadi 161 saat tim petugas darurat terus mengangkut mayat di antara lumpur dan reruntuhan, kata para petugas, Selasa (06/10).
Pencarian korban longsor, yang terjadi di desa Cambray II pada Kamis malam setelah hujan deras, dilanjutkan saat fajar dengan bantuan dari tim Meksiko bersama anjing mereka yang sudah terlatih, kata Sergio Cabanas, ketua program tanggap bencana pemerintah.
Namun, harapan untuk menemukan korban yang selamat terus menipis, ujarnya.
Para petugas darurat telah menarik 19 mayat dari reruntuhan tersebut pada Selasa, ujar Cabanas, memperbarui jumlah sebelumnya yang diumumkan pada Minggu malam bahwa ada sekitar 42 orang tewas dan 300 hilang.
Mereka menggunakan masker karena bau busuk dari mayat semakin menyengat dan area tersebut tertutup bagi jurnalis.
Pencarian sempat dihentikan pada Minggu lantaran hujan deras yang terus mengguyur lokasi longsor, di kota Santa Catarina Pinula, sekitar 15 kilometer sebelah timur ibu kota.
Pemerintah lokal meminta masyarakat lereng bukit untuk melakukan relokasi beberapa kali, sebagian besar terjadi pada November tahun lalu.
Tapi banyak warga yang menolak karena mereka tidak tahu harus pergi ke mana. (Ant/AFP)
Jenderal Rusia Terbunuh oleh Ledakan di Moskow, Diduga Dilak...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada hari Rabu (18/12) bahwa Rusia ...