Longsor di Jayapura, 11 Tewas 2 Hilang
JAYAPURA, SATUHARAPAN.COM - Sedikitnya 11 orang tewas dan dua lainnya hilang setelah hujan deras memicu tanah longsor di Papua.
Juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan pada Senin (24/2), tanah longsor terjadi di beberapa bagian ibu kota Jayapura, setelah hujan besar terjadi Sabtu (22/2) malam. Hujan deras dimulai pukul 18.30 WIT, mengakibatkan banjir bandang yang membawa material berat dan menghantam rumah penduduk. Banjir bandang berasal dari Sungai Ato, Sungai Anapri, dan Sungai STM.
Longsor, seperti dijelaskan Sutopo Purwo Nugroho, terjadi di tiga lokasi, yaitu di Distrik Jayapura Utara, Distrik Abepura, dan Distrik Jayapura Selatan.
Tanah longsor menimpa bangunan-bangunan di kota tersebut, menyebabkan 15 rumah rusak parah dan 40 rumah rusak ringan.
“Kebutuhan mendesak saat ini adalah peralatan pembersihan lumpur seperti truk, gerobak, cangkul, linggis. Perlu bantuan segera untuk pembangunan rumah yang hancur,” Sutopo menegaskan.
Hingga saat ini, BPBD Kota Jayapura, TNI, Polri, Basarnas, dan relawan melakukan evakuasi dan pendataan menggunakan peralatan seadanya, selain membuka akses jalan dan pembersihan. BPBD Kota Jayapura, yang dipimpin Bernard Lamia, juga memberi bantuan logistik untuk pengungsi dan petugas.
Tanah longsor kerap terjadi di musim hujan di seluruh Indonesia. Hujan deras pada Januari di Jakarta menyebabkan lima orang tewas dan lebih dari 60.000 orang mengungsi. (AFP/VOA/bnpb.go.id)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...