Longsor di Toba Samosir, 14 Korban Berhasil Ditemukan
TOBA SAMOSIR, SATUHARAPAN.COM – Tim SAR pada hari Sabtu (15/12) berhasil menemukan enam jenazah lain, setelah pada Kamis (13/12) seperti diberitakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berhasil menemukan delapan jenazah korban longsor di Toba Samosir.
Hujan terus-menerus mengguyur sejak akhir pekan lalu, menyebabkan terjadinya tanah longsor di beberapa lokasi, termasuk di Desa Halado, Kecamatan Pintu Pohan, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara. Dengan menggunakan lima unit alat berat, tim SAR berupaya mencari korban di empat rumah yang tertimbun tanah longsor.
Pada Kamis (13/12), Tim SAR gabungan berhasil menemukan delapan jenazah tertimbun longsor di Desa Halado. Longsor menimbun empat rumah dengan 12 orang warga di dalam rumah saat masih tidur. Dua orang saat itu masih dalam pencarian dan dua orang selamat dalam kondisi luka-luka. Korban dibawa ke rumah sakit terdekat.
Menurut catatan BNPB, seperti dilaporkan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, sejak awal Januari hingga 13 Desember lalu telah terjadi 430 musibah tanah longsor, 129 orang meninggal, 115 luka-luka, dan 1.948 rumah rusak. Sedikitnya 37.933 orang terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Bencana longsor diperkirakan akan terus meningkat seiring meningkatnya curah hujan pada Januari hingga Februari 2019. Untuk itu BNPB mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama yang tinggal di daerah rawan longsor, dan menyerukan perbaikan mitigasi bencana longsor.
BNPB mengatakan hanya ada 300-400 unit peringatan dini longsor yang dipasang di daerah-daerah rawan longsor, sementara mereka membutuhkan ratusan ribu unit. Keterbatasan anggaran membuat belum semua daerah rawan longsor memiliki peringatan dini longsor. (Voaindonesia.org/bnpb.go.id)
Editor : Sotyati
DJP: Semua Buku Bebas PPN, Kecuali Melanggar Hukum
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyataka...