Loving Others More, and More
”Sejak orang lahir, hampir tidak cukup waktu untuk saling mencintai bukan?”
SATUHARAPAN.COM – Mungkin pemberitaan kecelakaan Air Asia QZ581 pada 29 Desember 2014 sudah agak mereda. Sungguh memilukan. Demikianlah: hidup memang misteri.
Masih melekat dalam benak, betapa kagetnya saya ketika melihat berita bahwa dari 155 penumpang yang dinyatakan menjadi korban, ada beberapa yang selamat. Selamat bukan karena telah menumpang pesawat, tetapi karena ketinggalan pesawat yang berangkat lebih awal dari jadwal. Mereka bangun terlambat karena alarm tidak berfungsi.
Hidup adalah misteri. Tak seorang pun yang sungguh-sungguh memahaminya. Hanya persoalannya, tak sedikit orang melakukan banyak hal yang merugikan dalam hidup: menyakiti orang lain, mendendam, rakus kuasa dan jabatan, memeras orang lain, mengusahakan berbagai macam kejahatan, egois, tidak memikirkan orang lain, dan masih banyak lagi.
Seandainya orang memahami betapa sebenarnya kita sedikit pun tak tahu ujung kehidupan ini, maka tidak ada alasan untuk menyia-nyiakan hidup. Kita semestinya harus lebih saling mencintai satu dengan yang lain dan melakukannya dalam tindakan nyata. Jika kita masih bernafas hingga kini—sesungguhnya tak hanya penumpang Air Asia tadi yang mengalami kesempatan untuk hidup sekali lagi—tetapi kita juga.
Jika kita sadar betapa singkatnya hidup, maka segala kepahitan, dendam, amarah, sakit hati, hal-hal yang jahat semestinya di ganti dengan cinta yang lebih, dan lebih lagi kepada sesama. Dalam film korea I Hear Your Voice, seseorang berkata, ”Sejak orang lahir, hampir tidak cukup waktu untuk saling mencintai bukan?”
Mari kita lebih saling mengasihi, dan lebih lagi.
Editor: ymindrasmoro
Email: inspirasi@satuharapan.com
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...