Loading...
INSPIRASI
Penulis: Obrin Sualang 14:34 WIB | Senin, 01 Juli 2024

Loyal atau Mandiri, Pilih Mana?

Loyal atau mandiri? (Foto ilustrasi: dok. Ist)

SATUHARAPAN.COM-Jika kita punya karyawan, mana yang lebih disenangi? Seorang karyawan yang pintar, loyal, penurut, dan rajin meminta petunjuk tentang apa yang harus dikerjakan? Atau seorang karyawan yang aktif, walau kadang berbeda pendapat dengan kita tapi mandiri dalam mencapai hasil?

Fakta di lapangan, kedua tipe tersebut sering kita temui di antara karyawan atau tim yang kita pimpin.

Tipe karyawan mana yang sebaiknya kita punya, sebenarnya bergantung pada diri kita dan skala usaha yang kita kelolah.

 Jika usaha kita masih skala mikro, kita mungkin lebih memilih tipe karyawan pertama. Alasannya kita mungkin masih punya banyak tenaga dan waktu untuk mengurus segala tetek bengek aktivitas setiap karyawan. 

Situasi akan menjadi berbeda jika bisnis yang kita kelolah terus berkembang dan semakin kompleks. Ada satu titik di mana kita sebagai owner atau pemimpin tidak sanggup lagi menangani semua hal dengan rinci. 

Secara fisik dan psikis kita bisa kewalahan pada saat semua karyawan menunggu keputusan kita sebelum bertindak.  Kalau sudah begini, tentu kita akan lebih menyukai karyawan tipe kedua yang mandiri tapi bertanggungjawab. 

Tingkat pendidikan bukanlah jaminan seseorang mandiri.  Seorang karyawan disebut mandiri tentu karena dia telah memiliki kemampuan (capability) dalam mengatur pekerjaan berdasarkan target yang diberikan kepadanya.  Orang yang mandiri biasanya telah memiliki ketrampilan dalam mengatasi masalah dalam pekerjaannya. Seseorang yang sudah berada di level tersebut biasanya sudah terlatih (well-trained) dan punya jam terbang alias pengalaman yang cukup.

Manajemen modern memandang setiap karyawan sebagai aset penting sebuah organisasi.  Jika skala usaha berkembang menjadi lebih besar dan kompleks, perlu upaya serius dalam melakukan transformasi sumber daya manusia yang sudah ada. 

Karyawan loyal yang ada hanya perlu dilatih menjadi lebih mandiri sehingga mereke berkontribusi lebih efektif dan efisien.  Mereka perlu dibekali dengan kemampuan khusus (soft skill) agar tidak selalu bergantung kepada kita mengatasi masalah dan mengambil keputusan. 

Jika kita berhasil melakukan transformasi dalam diri setiap karyawan yang ada, maka niscaya mereka akan terus memberi dampak positif bagi kemajuan perusahaan.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home