LSM HAM Rusia Tutup, Lanjutkan Kegiatan Secara Underground
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM — Pemimpin kelompok hak asasi manusia terkemuka Rusia mengatakan organisasi yang dipimpinnya menutup kegiatan operasionalnya akibat undang-undang yang represif, tapi kelompok ini telah merancang rencana untuk meneruskan kerjanya.
Undang-Undang Rusia, seperti diberitakan voaindonesia.com, mengharuskan LSM yang menerima dana dari pihak luar negeri mendaftarkan diri sebagai "agen asing".
Igor Kolyapin (Radio Free Europe/Radio Liberty dan AFP menuliskannya Kalyapin, Red), pemimpin organisasi Committee Against Torture, mengatakan kepada para wartawan hari Selasa (28/7) bahwa organisasi tersebut akan "dilikuidasi" minggu ini setelah Kementerian Kehakiman memasukkan organisasi tersebut ke daftar "agen asing".
Kolyapin mengatakan mereka telah mendirikan kantor baru yang tidak menerima dana asing, dan bisa menghindari daftar tersebut.
Rekan-rekannya juga telah mendirikan enam LSM lainnya, yang akan menerima dana asing, untuk melakukan kegiatan sesungguhnya. Keenam organisasi tersebut tidak akan mempublikasikan kegiatan mereka, berharap mereka bisa menghindari daftar "agen asing".
Sebelum peristiwa ini, Kolyapin dan rekan-rekannya berulang kali mendapat ancaman. Pada Desember lalu, contohnya, seperti ditulis rferl.org, ada upaya membakar kantor LSM tersebut. Pada 3 Juni lalu, kantor lembaga ini di Grozny, juga diserang.
Editor : Sotyati
Bahaya Aneurisma Otak dan Cara Penanganannya
TANGERANG, SATUHARAPAN.COM - Dokter Subspesialis Aneurisma Mardjono Tjahjadi dari Mandaya Royal Hosp...