Luapan Sungai Tenggelamkan Eropa Tengah
DRESDEN,SATUHARAPAN.COM – Warga Dresden sejak hari Kamis (6/5) menunggu cemas apabila volume air sungai Elba meninggi, karena peningkatan permukaan air akan menjadi pertanda buruk hadirnya banjir. Demikian seperti diberitakan cnn.com Jumat, (7/6).
Ketinggian air di bagian hulu sungai Elba akan terlihat di kota Dresden pada Kamis (6/6) malam atau Jumat pagi (7/6). Pertambahan ketinggian air sekitar 8,5 meter setiap jamnya, dibandingkan dengan rata-rata hanya dua meter, dan kemungkinan mencapai sekitar sembilan meter saat puncak banjir nantinya.
Seorang relawan yang menuturkan kisahnya kepada CNN mengatakan bahwa Dresden hanya salah satu dari sekian banyak wilayah di Eropa Tengah yang menghadapi krisis terburuk sejak genangan air menghancurkan Eropa pada tahun 2002.
Menurut laporan CNN, jalan-jalan di tempat bersejarah di dekat Messen berada di bawah beberapa meter di dalam air di kawasan sekitar hilir pada Kamis (6/6). Kondisi ini mempengaruhi kegiatan di perumahan dan bisnis, sehingga 4.500 orang dievakuasi. Terlihat bahwa langit di kota Dresden menunjukkan tanda-tanda akan hujan deras pada akhir pekan.
Laporan CNN menyebutkan, banjir menyebabkan kematian 15 orang di seluruh wilayah Jerman, mereka memaksa evakuasi puluhan ribu orang dari rumah mereka di Republik Ceko dan Jerman.
Puncak gelombang banjir di Republik Ceko dimulai dari sepanjang Sungai Elba hingga mencapai Provinsi Saxony dan Provinsi Saxony Anhalt, ujar salah seorang petugas Komisi Eropa.
Setidaknya 15.000 orang telah dievakuasi dari tempat tinggal mereka di Saxony, dan 3.300 orang juga dievakuasi di Saxony-Anhalt. Angka tersebut tercatat pada Kamis (6/6) pagi. Pada Jumat (7/6) ini masih direncanakan evakuasi 30.000 orang di Halle, dekat Leipzig
Pihak yang berwenang di Saxony mengatakan 3,5 juta karung pasir telah disiapkan untuk membuat bendungan-bendungan darurat di kota Dresden.
Brandon Miller, ahli Meteorologi mengatakan bahwa setelah kota Dresden, banjir di Sungai Elba akan terus menuju ke kota Torgau, Propinsi Saxony dan Wuttenberg di Provinsi Saxony-Anhalt. Miller menambahkan bahwa air akan mencapai rekor tertinggi selama tahun 2002. Persiapan menghadapi banjir juga berlangsung di kota-kota yang di bagian utara Jerman, yakni Brandenburg dan Mecklenburg-Vorpommern.
Banjir di Austria
Sungai Danube yang ketinggian airnya lebih dari rata-rata telah menyebabkan banjir besar di sebelah selatan Jerman dan hampir seluruh Austria, dan kota-kota di negara Slovakia harus waspada sejak sekarang.
Felipe Bezerra, seorang mahasiswa berusia 33 tahun, mengatakan bahwa dia dikejutkan oleh suara, dan kekuatan motor perahu. “Semua orang dilanda ketegangan karena ketinggian air terus meningkat.”
Di Austria, upaya pencarian difokuskan di Sungai Danube, atau tepatnya di propinsi Lower Austria, Komisi Tanggap Darurat Eropa mengatakan lebih spesifik bahwa ketinggian air Sungai Danube menurun di seluruh negara, akan tetapi jalan raya, koneksi kereta api, dan transportasi tetap terpengaruh. Lebih lanjut laporan itu mengatakan bahwa empat orang tewas dan tiga orang hilang di Austria.
Desa dan pinggiran kota sekitar ibu kota Slovakia, Bratislava, dari Wina, sudah mengalami banjir yang parah, kata Komisi Eropa. Daerah ini terancam oleh ketinggian air dua sungai yakni Danube dan Morava.
Keadaan darurat telah dinyatakan di Bratislava, kata juru bicara pemadam kebakaran Slovakia, Silvia Jancovicova kepada CNN Kamis (6/6). “Ketinggian air di Bratislava diperkirakan menyusut pada Jumat (7/6) tengah hari,” ujar Miller.
“Peringatan banjir akan tetap dipublikasikan hingga hari Senin. Wilayah yang mendapat peringatan yakni yang dilalui sungai Danube yakni Slovakia, sepanjang perbatasan dengan Hongaria. Di Jerman, situasi stabil sepanjang Danube, karena setidaknya 12.600 orang telah dievakuasi di Bavaria Selatan, jalur kereta juga banyak yang telah ditutup.
Hari Minggu Mencapai Hongaria
Markus Bever, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Jerman mengatakan setidaknya 55.000 pekerja darurat, yang sebagian pemadam kebakaran diterjunkan dalam upaya penanganan banjir. “Saat ini terdapat 25.000 orang, termasuk 12.000 pekerja Perlindungan Sipil Federal, 5.500 tentara dan 2.500 petugas polisi telah disiapkan sejak Sabtu (1/6),” kata Bever. “Gelombang banjir Danube, diperkirakan akan mencapai ibukota Hongaria, Budapest, pada hari Minggu (9/6).”
Bever mengatakan bahwa keadaan darurat baru dimulai pekan ini di tiga provinsi yakni sepanjang Sungai Danube, barat laut Hungaria, dan Budapest.
Nicole Zaoralova, Juru Bicara Pemadam Kebakaran Republik Ceko mengatakan bahwa Pusat bersejarah Praha, terhindar dari banjir apalagi Sungai Vltava mulai meluap, tetapi tempat lain bernasib kurang baik, karena 700 desa kecil terkena banjir pada Kamis (7/6).
Zaoralova mengatakan setidaknya 19.000 orang dievakuasi dan telah kembali ke rumah mereka, namun belum jelas hingga kapan mereka terus mengungsi. Hujan lebat saat ini malah membuat pihaknya tidak dapat mengatur perencanaan yang pasti bagi pengungsi di Praha selama sepekan ke depan.
Kementerian Dalam Negeri untuk negara bagian Baden Wurtemberg mengatakan dalam siaran resminya bahwa wilayah Bohemia Utara, sebagian wilayah sungai Elba, ketinggian air mencapai tingkat puncaknya tengah malam Rabu (5/6). Hingga hari ini sudah ada delapan korban jiwa dari Republik Ceko dan empat orang hilang. Pada hari Sabtu (1/6) di Barat Daya Jerman sudah ada tiga korban jiwa.
Editor : Sabar Subekti
Ibu Kota India Tercekik Akibat Tingkat Polusi Udara 50 Kali ...
NEW DELHI, SATUHARAPAN.COM-Pihak berwenang di ibu kota India menutup sekolah, menghentikan pembangun...