Teolog Merespons Krisis Ekonomi Global
JENEWA, SATUHARAPAN.COM – Masalah-masalah ekonomi yang dihadapi dunia dewasa ini juga menyangkut masalah etis dan teologis. Demikian terungkap dalam sebuah konferensi yang didukung oleh John Knox International Reformed Center di Jenewa, baru-baru ini.
Diskusi yang melibatkan sembilan teolog ini mengeksplorasi gagasan yang berangkat dari pertanyaan: perubahan semaca apa yang dapat dilakukan untuk membuat tatanan ekonomi saat ini lebih adil? Apakah ada tanggapan dan akar agama berkaitan dengan struktur ekonomi saat ini dan krisis yang terjadi belakangan?
Pertemuan itu dimaksudkan untuk mengeksplorasi alat teologis yang kritis dan pengembangan wawasan yang mendukung pengaturan ekonomi baru. Beberapa peserta juga berpartisipasi dalam program Dewan Gereja-gereja Dunia (WCC / World Council of Churches) di bidang kemiskinan, kesejahteraan dan ekologi, dan kaitannya dengan keserakahan.
Penyelenggara konferensi, Dr. Tatha Wiley mengatakan, "Kami mengundang para teolog untuk percakapan yang intens tentang masalah yang paling penting dari ekonomi global saat ini.” Mereka berbagi sumber daya yang bersumber kuat dari alkitab, teologi, dan etika untuk memahami dan reformasi ekonomi global saat ini.
Luas dan seriusnya krisis keuangan global tidak hanya menyebabkan pengangguran besar-besaran, penyitaan perumahan dan pengungsi ekonomi. Hal ini juga menelanjangi secara fulgar beberapa masalah sistemik dari ekonomi dunia. Para peserta mengatakan hal itu termasuk tentang meningkatnya kesenjangan ekonomi, pengangguran struktural yang luas, komodifikasi pada sektor keuangan, dan tekanan pada ekologi.
Fokus utama diskusi adalah pertumbuhan dan evolusi ekonomi dan ekonomi itu sendiri. "Ini adalah masalah teologis, bukan hanya satu etika atau ekonomi saja," kata Jung Mo Sung, seorang teolog Brasil dan Dekan Universitas Methodist São Paulo.
Di samping konsep teologis inti, peserta mendiskusikan komponen praktis dan dinamis yang lebih adil, merata, dan ekonomi berkelanjutan. Mereka juga membahas tentang kekuatan lokal, koperasi, kepemilikanusaha oleh pekerja, reformasi pasar keuangan, dan kontrol demokratis terhadap modal.
"Sentral dan penting bagi orang Kristen adalah kasih pada tetangga," kata Cynthia Moe-Lobeda, yang karyanya mengeksplorasi dimensi etika rekonstruksi ekonomi. Moe-Lobeda adalah pakar etika Kristen dari Seattle University.
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...