Luhut Pandjaitan Ajak Gereja Doakan Indonesia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) menggelar dialog bertajuk “Situasi Kebangsaan Terkini dan Respon Gereja” di Grha Oikoumene PGI, Salemba, Jakarta Pusat pada hari Kamis (1/12). Dialog ini dihadiri oleh pimpinan-pimpinan sinode gereja anggota PGI dan pimpinan sinode dari gereja lain. Dialog dimulai dengan doa bersama bagi bangsa dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Dialog dibuka dengan penayangan beberapa video tentang keberagaman Indonesia dan dilanjutkan dengan ulasan singkat mengenai kondisinya saat ini oleh Ketua PGI, Pdt. Bambang Wijaya.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Jenderal TNI (Purn) Luhut B. Pandjaitan hadir pula menjadi narasumber. Dalam paparannya, Luhut mengemukakan mengenai beberapa tantangan eksternal yang saat ini dihadapi oleh Indonesia, antara lain, radikalisme dan terorisme, ekonomi global, serta ketidakpastian dunia khususnya dampak Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat.
Indonesia juga menghadapi tantangan internal, menurut Luhut seperti geografis Indonesia sendiri yang adalah negera kepulauan, kesenjangan pendapatan, pembangunan yang belum merata, bonus demografi, dan peningkatan index pembangunan Indonesia.
Luhut menggunakan kesempatan ini untuk memaparkan pencapaian-pencapaian pemerintah berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik dan kementerian perekonomian.
Dia menjelaskan bahwa Pemerintah sedang berusaha dengan keras melakukan langkah-langkah strategis untuk menjaga dan meningkatkan stabilitas ekonomi, serta melakukan pemerataan pembangunan di seluruh daerah. Beberapa permasalahan memang harus disikapi dengan keras karena banyak yang menghambat pembangunan.
Infrastruktur di pelosok-pelosok negeri juga dibangun, jalan tol, jembatan, pelabuhan, dan landasan udara. Hal ini dilakukan supaya mengurangi inefisiensi yang terjadi selama ini. Pemerintah juga menaruh perhatian khusus untuk pembangunan wilayah timur Indonesia, khususnya Papua dengan meningkatkan sumber daya manusia dan infrastruktur. Luhut mengajak gereja untuk berperan secara nyata mendukung kerja keras Pemerintah, khususnya untuk di wilayah-wilayah pedesaan.
“Doa adalah hal yang sangat penting, gereja harus terus mendukung pemerintah melalui doa-doa yang tidak berhenti. Dan para pemimpin gereja harus turun ke bawah untuk mendorong umat agar juga mengembangkan dirinya,” kata Luhut.
Dia meyakinkan gereja bahwa Pemerintah menjamin keamanan negara meskipun banyak berita yang mungkin dapat menimbulkan kekhawatiran, namun dia menegaskan Pemerintah dapat mengatasi segala tantangan terhadap gangguan keamanan yang mungkin terjadi.
Dialog dilanjutkan dengan penyampaian ide-ide, masukan, dan penyampaian pengalaman-pengalaman dari gereja-gereja yang mengalami tantangan dalam pelayanannya. Dan PGI sebagai simbol kesatuan gereja-gereja di Indonesia mencoba menyalurkan dalam bentuk-bentuk kegiatan nyata dengan bekerja sama dengan semua pihak, termasuk Pemerintah.
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...