Loading...
INDONESIA
Penulis: Endang Saputra 17:47 WIB | Jumat, 23 Oktober 2015

Luhut Siapkan Kapal Perang Evakuasi Warga Terkena Asap

Menkopolhukam Luhut B Pandjaitan. (Foto: Dok.satuharapan.com/Dedy Istanto)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menko Polhukam Luhut B Pandjaitan menyatakan telah menyiapkan sejumlah kapal perang untuk evakuasi warga yang daerahnya terdampak dari asap kebakaran hutan dan lahan.

"Kapal perang sudah disiapkan, enam dari TNI dan dua dari Pelni yang nantinya akan difungsikan sebagai tempat mengungsikan anak-anak dan bayi, jika diperlukan," kata Luhut usai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden, Jakarta, hari Jumat (23/10).

Keberadaan kapal perang yang akan dijadikan tempat pengungsian tersebut hanya jika memang lokasi pengungsian di daerah tersebut sudah tidak dapat menampung lagi.

Luhut juga menyatakan meskipun terbatas, daya tampung kapal perang itu cukup besar, namun langkah awal pengungsian adalah untuk menempatkan warga di shelter sementara di gedung-gedung pemerintahan di kota mereka.

Untuk pelaksanaan evakuasi tersebut, Luhut mengatakan bahwa dirinya perlu melakukan pengkajian persiapan terlebih dahulu.

"Kita akan exercise, saya akan pergi ke daerah. Tapi semua persiapan-persiapan yang untuk itu sudah kita lakukan dengan cermat. kami lakukan seperti operasi militer," kata dia.

Untuk mendukung operasi tersebut, Luhut juga menyatakan telah menerjunkan hampir 2.000 personel gabungan TNI dengan Polisi namun masih akan ditambah jumlahnya.

"Kita ingin sebanyak mungkin yang akan kita deploy dan sekrarang sudah hampir 2.000 atau lebih dengan polisi, atau nanti coba kita lihat kedepan. Kalau masih diperlukan, unsur-unsur tempur pun akan kita kerahkan untuk bantu rakyat kita," kata dia.

Namun untuk melakukan evakuasi warga menggunakan kapal perang, masih akan dilakukan pengkajian terlebih dahulu.

"Nanti kita akan lihat lagi dan itu perintah Presiden karena kita betul-betul tidak mau main-main dengan ini. Jadi saya terus terang lakukan semua perencanaan itu dengan dasar-dasar operasi militer untuk kemanusiaan," katanya.

Sulit Padamkan Kebakaran Lahan Secepatnya

Menkopolhukam menyatakan pemadaman kebakaran hutan dan lahan akan sulit dilakukan dalam waktu dekat, namun sudah mulai bisa ditangani.

"Kami sudah paham masalahnya dan kami sudah ambil langkah-langkah. Meskipun ini bisa dipadamkan, saya ingin mengatakan tidak akan mungkin bisa dipadamkan dalam satu-tiga minggu kedepan, karena kita nanti bersama-sama dengan hujan," kata Luhut  hari Jumat.

Menurut Luhut, langkah-langkah yang akan diambil yaitu dengan menggunakan bahan kimia yang diangkut oleh pesawat besar seperti BE-200, sedangkan operasi water bombing juga sudah berjalan.

Hal ini juga disebabkan oleh fenomena alam El nino yang bisa saja terjadi berkepanjangan.

"Saya ingat bulan Februari lalu, kita masih dikatakan El nino tidak akan lama, tapi ternyata lebih lama dari apa yang kita bayangkan," kata dia.

Kemudian Luhut menambahkan bahwa saat ini pihaknya sudah masuk ke operasi kemanusiaan untuk membantu warga yang terdampak dari kebakaran lahan dan hutan ini.

"Operasi kemanusiaan sudah semua siap, jadi kementerian-kementerian yang terkait dengan Inpres yang akan dikeluarkan, semua sudah tahu apa yang harus dilakukan, siapa berbuat apa semua sudah jelas. Presiden (Jokowi) sudah perintahkan `go ahead` dan kita sudah akan jalan mulai hari ini," kata dia.

Menurut Luhut, masalah kebakaran ini menyangkut lingkungan yang besar. Oleh karena itu langkah-langkah yang diambil sebenarnya sampai pada tahapan seperti bencana nasional atau darurat nasional.

Untuk itu, Presiden sudah memerintahkan untuk melakukan pengkajian atas situasi tanggap bencana asap ini.

"Tapi apakah itu (darurat nasional) akan dilakukan atau tidak, tergantung nanti hasil pengkajian yang akan kami laporkan kepada Presiden," kata dia.

Luhut juga menambahkan bahwa tindakan yang sudah dilakukam pemerintah saat ini setingkat dengan penanganan darurat nasional.

Untuk mengakomodasi para pengungsi, Luhut mengatakan pihaknya juga sudah menyiapkan enam kapal perang TNI-AL dan kapal dari Pelni sebagai tempat pengungsian jika dibutuhkan.

"Kami sudah siapkan kapal perang maupun Pelni kalau diperlukan menjadi tempat pengungsian di daerah tertentu seperti di Sumatera," kata dia.

Selain itu Luhut mengatakan bahwa pemerintah menanggapi masalah ini dengan serius dan telah memerintahkan semua para menteri yang hadir di sini untuk berbuat sesuai dengan apa yang sudah direncanakan. (Ant)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home