Luhut Tantang Penunjukan Lokasi Kuburan Massal Tragedi 1965
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Luhut Binsar Pandjaitan, mengaku terbuka bila ada pihak yang dapat menunjukkan keberadaan kuburan massal korban Tragedi 1965. Sebab, menurutnya, hingga saat ini, tidak ada yang dapat memastikan jumlah korban dari peristiwa tersebut.
"Ada klarifikasi jumlah meninggal dari Pak Sintong Panjaitan (mantan anggota Resimen Para Komando Angkatan Darat), angka 400 ribu itu tidak mungkin, 80 ribu juga enggak masuk akal. Kita tidak tutup serta merta, kalau ada yang bisa buktikan angka lebih dan tunjukkan kuburan massal, kita terbuka," kata Luhut di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, hari Kamis (21/4).
"Jangan bicara kata-katanya," dia menambahkan
Oleh karena itu, menurutnya, sejauh ini, Pemerintah belum berpikir untuk meminta maaf terkait Tragedi 1965. Namun, yang pasti, Pemerintah ingin menyelesaikan seluruh masalah terkait Tragedi 1965.
Luhut mengatakan, Pemerintah tidak ingin perjalanan bangsa Indonesia di masa depan tersandera oleh masalah hak asasi manusia (HAM) masa lalu.
“Kalau ada yang salah ya dihukum, kalau tidak ya sudah. Ini berlaku untuk semua pelanggaran HAM, mau kita buka dan investigasi,” katanya.
Editor : Bayu Probo
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...